Liputan6.com, Jakarta - Insentif pemotongan tarif listrik golongan industri sebesar 30 persen untuk pemakaian dari pukul 23.00 hingga 08.00 belum diminati. Hal tersebut terbukti dengan baru ada 113 pelanggan industri yang mengimplementasikan kebijakan ekonomi jilid III tersebut.
Kepala Divisi Niaga PLN Benny Marbun mengatakan, dari 12.200 pelanggan golongan listrik industri yang berhak memanfaatkan insentif tersebut, PLN menargetkan 11 ribu pelanggan yang menikmatinya. "Targetnya 11 ribu industri. Kami harap industri manfaatkan," kata Benny, di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Kamis (18/2/2016).
Namun ternyata, sampai Januari 2016 baru, ada 226 pelanggan industri yang mendaftar untuk mendapat potongan tarif 30 persen tersebut, sedangkan pelanggan yang sudah menikmati baru separuh dari 226 yang sudah mendaftar atau sebanyak 113 pelanggan. "226 itu yang sudah daftar dan 50 persen yang sudah manfaatkan," ungkap Benny.
Baca Juga
Benny menerangkan penyebab 113 pelanggan yang mendaftar belum bisa menikmati potongan tarif, karena PLN perlu melakukan pendataan konsumsi listrik selama3 bulan terakhri dan membuat berita acaranya. "karena itu promo diskon kan pakai data sebelumnya. nanti kita beri diskon untuk kelebihannya," jelas Benny.
Menurut Benny, PLN mendorong golongan industri memanfaatkan diskon tarif tersebut. Pasalnya, selain bermanfaat pada peningkatan produksi sektor industri, penggunaan listrik saat malam membuat PLN lebih efisien, karena pada waktu tersebut konsumsi listrik turun, sementara pembangkit tetap memproduksi listrik dengan kapasitas optimal.
"Dari jam 23.00 malam sampai 08.00 pagi itu bebannya rendah sekali. kalau tidak ada yang memakai, kan kita harus tetep bayar operasional kami. walaupun mesin hanya stand by tapi harus tetap bayar operasional. kalau ada yang memakai kan itu akan buat PLN bisa lebih efisien," terangnya.
Untuk meningkatkan jumlah pelanggan yang memanfaatkan potongan tarif tersebut. PLN terus melakukan promosi, sehingga target 11 ribu pelanggan dapat tercapai.
"Kami dorong makanya, unit kami door to door tawarkan ke seluruh industri. kami targetkan 11 ribuan industri, masih jauh sekali. sekarang masih 226 industri yg sudah mendafar. kami dorong terus industri manfaatkannya," tutup Benny. (Pew/Gdn)