Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI)‎ berharap ada sinergi dari rencana pemerintah membentuk holding bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Holding bank BUMN sendiri ditargetkan rampung pada 2018.
Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara menginginkan supaya terdapat sinergi baik dalam pencarian dana maupun dalam hal pembiayaan. Pihaknya mengingatkan, supaya tak ada saling rebut pendanaan yang membuat bunga deposito akhirnya melambung.
Baca Juga
"Harapannya dengan holding maka sinergi holding BUMN sinerginya menjadi lebih baik apakah untuk sinergi pembiayaan maupun pendanaan. Agar jangan sesama BUMN jor-joran rebutan dana, malah membuat bunga deposito tinggi‎," kata dia, Jakarta, Jumat (19/2/2019).
Advertisement
Dia juga berharap adanya sinergi dalam hal pembiayaan. Keberadaan holding membuat BUMN bisa menyediakan dana besar. Meski begitu, dia menuturkan pengaturan bank ada di tangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Baca Juga
"Tapi saya rasa teman-teman OJK lebih tepat untuk menjawab holding bank BUMN," tutur dia.
‎
Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei, dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo mengatakan pembentukan holding BUMN akan memperkuat kinerja bank.
"Target holding bank selesai 2018. Kami sudah diskusi dengan direktur utama semua bank di Kapal Kelud Karimun Jawa. Ini hal yang bisa dilakukan. Dengan holding ini, penguatan ekuitas bisa lakukan recuring income induknya ke bawah," ujar Gatot.
Sebagaimana diketahui,holding bank BUMN ini akan menyatukan beberapa bank antara lain PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, dan PT Bank Tabungan Negara Tbk.
Gatot mengatakan, saat ini pemerintah sedang mengkaji opsi apakah akan membentuk perusahaan baru atau menunjuk perusahaan yang sudah ada sebagai induk holding. Dua perusahaan yang digadang-gadang menjadi induk holding ialah PT Danareksa dan PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Bahana PUI).
"Jadi di atas bukan Danareksa Sekuritas tapi Danareksa Holding. Sama Bahana juga begitu, dia punya Bahana Sekuritas," ujar Gatot. (Amd/Ahm)