Perwakilan BKPM Korsel Jaring Minat Investasi US$ 490 Juta

Investasi Korea Selatan mencapai US$ 8 miliar untuk periode 2010-2015.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 24 Feb 2016, 19:45 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2016, 19:45 WIB
20160108-BKPM-Siapkan-5-Strategi-Jakarta-AY
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani memberikan keterangan terkait strategi kejar target investasi 2016, Jakarta (8/1). BKPM menyiapkan 5 langkah strategi mendukung pertumbuhan investasi tahun 2016. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Di sela-sela acara forum Rapat Koordinasi dengan aparat penanaman modal daerah dan kantor perwakilan BKPM di luar negeri, kantor perwakilan BKPM di Seoul, Korea Selatan berhasil menjaring minat investasi dari berbagai sektor sebesar US$ 490 juta atau sekitar Rp 6,8 triliun (asumsi kurs Rp 13.900 per dolar Amerika Serikat)

Kepala BKPM Franky Sibarani menyampaikan minat investasi yang diidentifikasi oleh kantor Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) Seoul itu terdiri dari sektor solar energy sebesar 50 MW di Medan dengan nilai investasi US$ 250 juta.

Kemudian industri komponen dengan rencana investasi US$ 10 juta, rencana investasi LNG terminal dan pipa distribusi gas sebesar US$ 200 juta dan biomass dengan kapasitas 10 MW dengan nilai investasi US$ 30 juta.

"Rapat koordinasi antara perwakilan BKPM luar negeri dan BKPM daerah dimanfaatkan untuk matchmaking. Saat ini investor langsung melakukan kunjungan ke lokasi setelah bertemu dengan pejabat BKPM daerah," ujar Franky dalam keterangan resmi kepada media, Rabu (24/2/2016).

Franky menyampaikan koordinasi BKPM, kantor perwakilan BKPM di luar negeri dan pemerintah daerah setempat merupakan satu hal yang sangat penting untuk mendorong realisasi investasi.

 

"Salah satu contohnya, kantor perwakilan BKPM di Seoul juga sempat mendapatkan keluhan terkait salah satu investor di Rembang, kemudian difasilitasi untuk bertemu dengan Bupati Rembang dan ini berhasil difasilitasi dengan baik," kata dia.

Turut hadir dalam acara rakor tersebut, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Pariwisata Arief Yahya. Keduanya membekali pejabat daerah dan kantor perwakilan BKPM dengan kiat-kiat untuk mempromosikan investasi Indonesia di luar negeri.

Pejabat Promosi Investasi IIPC Seoul Imam Soejoedi yang bertanggung jawab dan mendampingi investor terkait menambahkan bahwa kantor perwakilan BKPM di Seoul serta tim Marketing Officer Korea Selatan akan terus melakukan komunikasi intens dengan investor terkait untuk mengawal minat investasi yang ada.

"Harapannya minat investasi tersebut dapat segera direaliasikan sehingga berkontribusi positif pada pencapaian target investasi nasional tahun ini sebesar Rp 594,8 triliun," kata dia.

Imam melanjutkan, ada beberapa perhatian dari minat yang disampaikan oleh investor Korea Selatan tersebut.

"Di antaranya untuk investasi di bidang solar energy yang akan membentuk konsorsium akan melakukan site visit ke lokasi bersama mitra lokal mereka, kemudian untuk industri komponen sedang mencari lokasi di sekitar Jawa Tengah dan telah difasilitasi oleh Kepala BKPMD Jawa Tengah dan Kepala PTSP Batang," ujar dia.

Investor Korea Selatan termasuk yang aktif melakukan penanaman modal di Indonesia. Investasi yang masuk dari Korea Selatan pada 2016 mencapai US$ 1,2 miliar tumbuh sebesar 7,6 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Sejak 2010-2015 nilai investasi yang masuk dari Korea Selatan mencapai angka US$ 8 miliar. Dalam periode tersebut sektor yang masuk didominasi oleh sektor industri logam mencapai 45 persen. (Yas/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya