Liputan6.com, Jakarta- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani dijadwalkan mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menggelar kunjungan kerja ke San Fransisco, Amerika Serikat pada pekan ini.
Rencananya, kunjungan kerja tersebut akan dimanfaatkan untuk mempromosikan Daftar Negatif Investasi (DNI). Pekan lalu, pemerintah mengumumkan perubahan DNI, terutama di empat bidang usaha yakni perfilman, e-commerce, farmasi, dan market place.
Kepala BKPM Franky Sibarani menyampaikan, potensi investasi dari Amerika Serikat di ketiga bidang usaha tersebut cukup besar. Fokus untuk menarik investasi juga dapat mendorong diversifikasi investasi dari Amerika Serikat yang selama ini lebih banyak di sektor pertambangan.
“Dalam DNI baru, sektor-sektor unggulan yakni perfilman, e-commerce, market place dan farmasi akan menjadi daya tarik utama untuk menarik minat investasi investor Amerika Serikat,” jelas dia dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (15/2/2016).
Franky mengaku, pemerintah telah menerima minat perusahaan perfilman ternama AS untuk melakukan ekspansi usaha di Indonesia.
“Untuk bidang usaha perfilman terbuka 100 persen mulai dari sektor produksi, distribusi dan pertunjukan film. Tujuan utama pemerintah adalah menumbuh kembangkan pemain-pemain usaha baru di bidang ini,” dia menuturkan.
Baca Juga
Baca Juga
Dari sektor perdagangan e-commerce yang sedang berkembang di Indonesia, turut menjadi daya tarik tersendiri. Ini mengingat perkembangan teknologi terkini, berkaitan dengan transaksi perdagangan eceran melalui sistem online yang membuat transaksi menjadi lebih efektif dan efisien.
Advertisement
“Bidang usaha yang terkait e-commerce ini yang sebelumnya diperuntukkan PMDN 100 persen. Kini dapat 100 persen asing dengan syarat bermitra dengan UMKM,” tutur dia.
Franky menambahkan bahwa untuk bidang usaha Penyelenggara Transaksi Perdagangan Melalui Sistem Elektronik atau lebih dikenal dengan marketplace, daily deals, price grabber, dan iklan baris pengaturannya terbagi menjadi 49 persen asing untuk nilai investasi sama dengan atau di bawah Rp 100 miliar.
“Sementara untuk yang nilai investasinya di atas Rp 100 miliar terbuka 100% asing,” paparnya.
Kemudian di sektor farmasi dan bahan baku obat, revisi DNI dilakukan merupakan bukti bahwa pemerintah mendukung berkembangnya industri-industri bahan baku obat di dalam negeri, seperti industri farmasi bahan baku obat yang sebelumnya kepemilikan asing masih dibatasi 85 persen. Sekarang dikeluarkan dari DNI menjadi terbuka 100 persen bagi asing.
Dalam kunjungannya ke Amerika Serikat, Kepala BKPM dijadwalkan untuk melakukan one on one meeting dengan perusahaan yang berminat untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Selain itu, besok (16/2), Kepala BKPM juga diagendakan untuk mengikuti Minister Round Table Meeting serta pertemuan Diaspora di San Fransisco, Amerika Serikat.
Amerika Serikat tergolong negara prioritas pemasaran investasi. Berdasarkan data BKPM pada 2015, nilai realisasi investasi AS mencapai US$ 893 juta. Ini terdiri dari 261 proyek dengan didominasi sektor-sektor pertambangan. Dari sisi komitmen tercatat masuknya komitmen US$ 4,8 miliar terdiri dari 76 proyek. “BKPM akan terus mengawal minat-minat investasi dari AS ini untuk segera direalisasikan,” dia memungkasi. (Yas/Nrm)