Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) berencana menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium pada 1 April 2016. Penurunan ini dilakukan sesuai dengan arahan pemerintah untuk melakukan evaluasi harga BBM per tiga bulan sekali.
Namun menurut Direktur Eksekutif Insitute for Development for Economic and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati, dampak dari penurunan harga BBM akan sangat bergantung pada besaran dan jangka waktu pemberlakuannya. Menurut dia, jika harga penurunannya hanya sebesar Rp 200 per liter, maka tidak akan berdampak signifikan bagi masyarakat.
"Tergantung penurunannya, berapa persen tingkat penurunannya, berapa lama terjaga stabilitasnya. Jadi sekalipun harga BBM diturunkan secara signifikan tetapi hanya berlangsung dalam hitungan bulan ini tidak akan menciptakan stabilitas harga. Kalau misalnya penurunan hanya sekitar Rp 200-Rp 300 itu implikasinya tidak besar," ujarnya di Jakarta, Senin (7/3/2016).
Baca Juga
Enny melanjutkan, hal yang justru harus menjadi perhatian bukan soal penurunan harga BBM. Tetapi bagaimana Pertamina mampu memanfaatkan momen penurunan harga minyak dunia bagi kemajuan industri hulu di sektor minyak dan gas (migas).
"Kalau sekarang harga minyak mentah rendah dan over supply. Ini bisa dimanfaatkan untuk Pertamina dapatkan sumber minyak yang murah. Apalagi Pertamina mampu membangun banyak kilang segera. Jadi kita bisa mengimpor minyak mentah, kita olah dan harganya akan sangat efisien. Jadi masyarakat bisa dapatkan BBM yang kualitas lebih bagus dan harga yang lebih efisien," kata dia.
Bahkan menurut Enny, jika Pertamina sudah membangun kilang baru, maka perusahaan plat merah tersebut tidak perlu lagi memproduksi premium. Dengan harga minyak dunia yang murah dan adanya kilang baru di dalam negeri maka Pertamina bisa memproduksi BBM dengan Ron di atas premium namun dengan harga yang lebih murah.
"Kita harapkan Pertamina betul-betul melakukan terobosan. Yang signifikan kalau Pertamina tidak lagi memproduksi premium. Ini akan mempunyai dampak terhadap efisiensi industri dan peningkatan daya beli masyarakat," ujar dia. (Dny/Gdn)
*Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar Mulai Pukul 06.00 - 09.00 WIB. Klik di sini.