Kunjungan Jokowi Diyakini Mampu Gaet Investor Jerman ke RI

Presiden Jokowi menggelar kunjungan kenegaraan ke Jerman pada Senin (18/4/2016) kemarin.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 19 Apr 2016, 12:17 WIB
Diterbitkan 19 Apr 2016, 12:17 WIB
Jokowi di Jerman
Kunjungan Presiden Jokowi di Kantor Kanselir Jerman di Kota Berlin, disambut upacara kehormatan militer. (Foto: Laily Rachev/Setpres RI)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani meyakini kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Jerman pada Senin (18/4/2016) mampu mendorong pengusaha di negara tersebut, menjadikan Indonesia sebagai salah satu tujuan investasinya.

Dia melihat beberapa hasil positif kunjungan Presiden dari sisi investasi. Pertama, pandangan positif Pemerintah Jerman terhadap potensi Indonesia sebagai destinasi investasi.

"Kanselir Jerman menyatakan Indonesia berpotensi sebagai pintu masuk investasi Jerman untuk masuk ke ASEAN. Terutama karena populasinya cukup besar," jelas Franky di Jakarta, Selasa (19/4/2016).

Poin kedua yang melandasi keyakinan Franky, adanya kesepakatan yang dicapai melalui penandatanganan kerjasama bisnis antara pengusaha Indonesia dan Jerman. Salah satunya, kerjasama investasi smelter di Sulawesi, senilai US$ 800 juta atau setara Rp 10,4 triliun (kurs US$1 = Rp 13.000).

Dia berharap, dengan penandatanganan proyek investasi tersebut dapat segera terealisasi. Terlebih industri bernilai tambah seperti smelter, menjadi prioritas yang didorong pemerintah.

"Mereka telah memilih lokasi investasi di Sulawesi. Jika melihat nilai investasi yang direncanakan tentunya dapat memanfaatkan layanan izin 3 jam di BKPM," jelas Franky.

Sementara terkait dengan Pertemuan Presiden Jokowi dengan pimpinan perusahaan dari Jerman, Franky berharap dapat mendorong kepercayaan investor Jerman terhadap Indonesia.

Menurut dia, sebagian perusahaan Jerman yang bertemu Presiden sudah berinvestasi di Indonesia. Saat bertemu presiden, mereka kembali memaparkan rencana perluasan investasinya.  Selain sektor smelter, potensi investasi lainnya yang mengemuka adalah sektor otomotif.

"Kami dari BKPM tentu saja akan menindaklanjuti hasil pertemuan terutama rencana investasi, baik baru maupun perluasan, agar dapat segera terealisasi. Salah satu langkah BKPM adalah membentuk tim marketing investasi untuk mengawal minat investasi dari Jerman," lanjut dia.

BKPM menjadikan Jerman sebagai prioritas pemasaran investasi mengingat potensi outward Investment dari negara tersebut cukup besar, sementara porsi ke Indonesia masih kecil.

Dari data BKPM investasi Jerman dari Jerman ke Indonesia dalam kurun 2010-2015  sebanyak 547 proyek investasi yang menyerap 38.382 tenaga kerja Indonesia. Nilai keseluruhan investasi tersebut mencapai angka US$ 552 juta atau Rp 5,2 triliun.

Angka tersebut tergolong kecil bila dibandingkan dengan outward investment Jerman ke seluruh dunia yang berada di posisi ketiga. Dari data FDI  Markets Financial Times, investasi Jerman di Indonesia hanya kurang dari 1persen dari keseluruhan investasi mereka ke dunia.‎ (Yas/nrm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya