Tingkatkan Cadangan BBM Jadi 30 Hari, Pertamina Gandeng Swasta

Meski menggandeng swasta, Pertamina tetap memegang kontrol dari rencana itu dan menginginkan adanya biaya dan kontrak kerjasama yang wajar.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 20 Apr 2016, 09:37 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2016, 09:37 WIB
20160114-Melihat Pusat Minyak Mentah Pertamax di Indramayu
Tabung - tabung kilang VI Balongan di Indramayu, Jawa Barat, (14/1). RU VI Balongan merupakan tumpuan produksi BBM jenis Pertamax Series milik PT. Pertamina (Persero). (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) akan menggandeng swasta untuk meningkatkan cadangan Bahan Bakar Minyak (BBM) di dalam negeri menjadi 30 hari pada 2020. Kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan energi.

Saat ini, cadangan BBM di Indonesia tergolong sedikit dibanding negara-negara lain, hanya sekitar 18-22 hari.

Direktur Utama PT Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, saat ini perseroan sedang menyiapkan peningkatan cadangan BBM. Namun langkah ini tidak secara keseluruhan dilakukan Pertamina secara mandiri.

"Kita akan mengajak swasta untuk berpartner dengan Pertamina," kata ‎Dwi di Jakarta, seperti yang dikutip Selasa (20/4/2016).

Dia mengungkapkan, meski menggandeng swasta, Pertamina tetap memegang kontrol dari rencana tersebut dan menginginkan adanya biaya dan kontrak kerjasama yang wajar.‎

Namun perihal besaran investasi yang dikeluarkan untuk meningkatkan cadangan BBM tersebut, dia mengaku belum bisa menyebutkan.

‎"Nanti akan kita bicarakan. Yang penting Pertamina masuk di dalam agar bisa kontrol investasi yang wajar berapa dan biaya operasinya berapa supaya kontraknya dengan kontrak yang wajar," ungkap Dwi.

Terkait dengan fasilitas pengolahan minyak mentah (kilang), perusahaan energi plat merah tersebut juga memiliki program untuk meningkatkan kehandalannya.

Program tersebut adalah Refining Development Master Plan (RDMP), RFCC (Residual Fluid Catalytic Cracking) dan PLBC (Proyek Langit Biru Cilacap).

‎"Pertamina RDMP akan dilaksanakan di 4 atau 5 kilang besar yaitu Dumai, Plaju, Cilacap, Balongan, dan Balikpapan," tutup Dwi.‎(Pew/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya