Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) Wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo (Suluttenggo) terus berupaya memenuhi kebutuhan listrik bagi masyarakat di ke tiga provinsi tersebut. Salah satu cara yang dijalankan adalah terus membeli listrik dari perusahaan swasta.
Terakhir, PLN telah menandatangni Pembelian Tenaga Listrik atau Power Purchase Agreement (PPA) untuk Kelebihan Tenaga Listrik (excess power) dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) milik PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan.Â
‎General Manager PLN Suluttenggo Baringin Nababan mengatakan, dari total kapasitas PLTU milik IMIP yang sebesar 2x65 Mega Watt (MW) di tahap awal ini PLN akan membeli kelebihan listrik 5 MW. Pembelian tersebut untuk membantu memenuhi kebutuhan listrik di Morowali, Sulawesi Tengah.
Baca Juga
"Kerja sama excess power ini adalah wujud nyata dari upaya PLN untuk meningkatkan pasokan listrik di Sulawesi Tengah, khususnya di kabupaten Morowali," kata Baringin, di Jakarta, Jumat‎, (20/5/2016).
Pembelian excess power dari Indonesia Morowali Industrial Park dengan harga beli Rp 728 per kWh, membantu program PLN Suluttenggo untuk memperbaiki biaya pokok produksi dan kinerja fuel mix di wilayah kerja PLN Suluttenggo.
Jika beroperasi 5 MW, maka akan berpotensi mengurangi biaya operasi jika dibandingkan menggunakan pembangkit diesel (Solar HSD) yang membutuhkan BBM Solar sekitar 12.300 kilo Liter (KL) per tahun.
Hal ini akan sangat membantu upaya PLN dalam melakukan penghematan dan efisiensi bahan bakar minyak. Guna kelancaran, saat ini PLN juga sedang membangun jaringan distribusi 20 kV yang nantinya diharapkan Oktober 2016 sudah beroperasi dan berpotensi menambah jumlah keluarga yang dapat dilayani oleh PLN kurang lebih mencapai 1500 pelanggan.
"Pembangkit ini adalah pembangkit non BBM, sehingga akan sangat membantu PLN dalam melakukan penghematan biaya operasional. Selain itu, tentunya ini adalah bagian dari sinergitas antara PLNÂ Suluttenggo, PT IMIP dan Pemerintah setempat dalam membangun ketenagalistrikan di Morowali" terangnya.
Seperti diketahui, Kondisi ketersediaan pembangkit di Kabupaten Morowali sebelum tahun 2011 cukup terbatas, sehingga masyarakat baru dapat menikmati listrik 12 jam saja. Kegiatan pembangunan yang terus dilakukan oleh Pemerintah kabupaten Morowali semakin membaik, juga dilakukan di sektor ketenagalistrikan dimana kegiatan pelayanan PLN juga ditopang pula peran serta pembuatan jaringan oleh Pemerintah Kabupaten Morowali.Â