Pertamina dan Saudi Aramco Tingkatkan Kapasitas Kilang Cilacap

PT Pertamina (Persero) dan Saudi Aramco sepakat untuk meningkatkan kapasitas‎ kilang minyak yang berada di Cilacap.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 23 Mei 2016, 13:01 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2016, 13:01 WIB
20150722-Pertalite Siap Meluncur-Jakarta
Nosel dan selang Pertalite RON 90 sudah terpasang di SPBU Coco, Abdul Muis, Jakarta, Rabu (22/7/2015). PT Pertamina (Persero) mulai memasarkan produk bensin baru yakni Pertalite RON 90 pada Jumat (24/7) mendatang. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) dan Saudi Aramco sepakat untuk meningkatkan kapasitas‎ kilang minyak yang berada di Cilacap. Kesepakatan ini diwujudkan dengan menunjuk Amec Foster Wheerler Energy Limited untuk melakukan studi Basic Engineering Design (BED).

Penandatanganan dilakukan oleh Vice President of International Operations Saudi Aramco Said Al-Hadrami dan Direktur Pengolahan Pertamina Rachmad Hardad‎i di Kantor Pusat Pertamina hari ini.

Hardadi menjelaskan kerjasama kedua perusahaan dalam peningkatan kapasitas ini merupakan bentuk kemajuan yang signifikan.

"Untuk melakukan sebuah proyek besar ini, keberadaan partner strategis dengan kemampuan teknik dan finansial yang mumpuni tentu sangat diperlukan, dan menurut kami Saudi Aramco merupakan partner yang ideal," kata Hardadi di kantornya, Senin (23/5/2016).

Dijelaskannya, dalam 9 bulan ke depan Amec Foster akan mengembangkan ruang lingkup terkait usulan proyek pengembangan kilang yang sudah ada di Cilacap dan akan menyelesaikan konfigurasi dan paket lisensinya.

Pengembangan kilang Cilacap merupakan bagian dari program refinery development master plan (RDMP) yang dimiliki Pertamina. Pengembangan ini diperlukan untuk meningkatkan ketahanan energi Indonesia.

Pengembangan kilang ini dilakukan dengan tujuan akhir kapasitasnya meningkat 10 persen menjadi 370 ribu barel per hari. Mengenai biaya proyek pengembangannya, diperkirakan akan membutuhkan dana US$ 4 miliar hingga US‎$ 5 miliar.

"Saudi Aramco melihat potensi jangka panjang dari investasi dan kerjasama ini, di mana kami melihat proyek ini akan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak dan juga negara dalam beberapa dekade ke depan," tambah Al-Hadrami.

Proyek pengembangan ini juga akan meningkatkan kapasitas petrokimia yang diproduksi kilang, yaitu aromatic meningkat hingga lebih dari 600 KTPA dan polypropylene meningkat hingga 160 KTPA.

Kedua perusahaan mentargetkan pen‎yelesaian Front end Engineering Design (FEED) pada 2018, dan memulai fase EPC di 2019, sehingga proyek peningkatakan kapasitas kilang cilacap ini akan selesia 2022

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya