Liputan6.com, Jakarta - Di era digital seperti sekarang, sebagian perusahaan mulai tertarik mempekerjakan karyawan dari rumah. Di Dell, salah satu perusahaan teknologi paling bernilai di dunia, membiarkan karyawan bekerja dari rumah telah menjadi salah satu strategi bisnis.
Melansir laman CNN Money, Jumat (10/6/2016), Dell kini benar-benar mengizinkan karyawan untuk bekerja dari rumah, jika memang mereka menginginkannya. Bagi Dell, membiarkan karyawan bekerja dari rumah bukan sekadar untuk membuat pegawai merasa bahagia.
Menurut pihak Dell, jika karyawan bekerja dari rumah, itu akan menghemat biaya operasional dan menjaga lingkungan sekaligus. Kini sebanyak 25 persen karyawan Dell bekerja dari rumah, selama sepekan atau beberapa hari dalam sepekan.
Â
Baca Juga
Baca Juga
Perusahaan kini berusaha menggandakan jumlah tersebut hingga 2020 nanti. Mereka berharap akan lebih banyak karyawan yang bekerja dari rumah.
Saat ini, karyawan di Dell dapat memilih dengan bebas di mana mereka ingin bekerja. Itu bisa terjadi selama tidak dalam tugas yang mengharuskannya berada di lapangan atau pabrik.
Tak hanya di rumah, Anda bisa bekerja dari kafe, atau di tempat manapun Anda merasa nyaman.
"Kami mendorong budaya kerja di mana tempat bukan masalah. Lokasi kerja bukan persoalan lagi bagi kami," terang Global Director of HR Services di Dell, Mohammed Chahdi.
Dengan menerapkan budaya tersebut, perusahaan mampu menghemat keuangan hingga mencapai US$ 12 juta per tahun. Perusahaan juga tidak menyediakan meja permanen mengingat para karyawan tidak memiliki jadwal kerja tetap di kantor.
Dell juga telah merenovasi bagian kantor dan mengubahnya menjadi tempat kerja yang lebih fleksibel. Dan para pegawai Dell yang rata-rata bekerja 10 hari per bulan di luar kantor merasala lebih bersemangat bekerja.
Chahdi menjelaskan, pola kerja seperti itu sama sekali tak mengganggu produktivitas perusahaan. Bahkan perusahaan merasa produktivitas karyawan meningkat drastis sejak budaya kerja dari rumah diterapkan. (Sis/Ndw)
Advertisement