Tips Jitu Menghadapi MEA ala Menteri Hanif Dhakiri

MEA dianggap akan mempersempit lowongan pekerjaan ditanah air yang akan didominasi oleh orang asing.

oleh Liputan6 diperbarui 13 Jul 2016, 11:50 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2016, 11:50 WIB
Tips Jitu Menghadapi MEA ala Menteri Hanif
MEA dianggap akan mempersempit lowongan pekerjaan ditanah air yang akan didominasi oleh orang asing.

Liputan6.com, Jakarta - Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) kini menjadi salah satu kekhawatiran tersendiri bagi masyarakat Indonesia yang sudah memasuki usia produktif kerja. Karena MEA dianggap akan mempersempit peluang kerja di tanah air yang dinilai bakal didominasi oleh orang asing. Walhasil angka pengangguran bisa jadi meningkat.

Menurut Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, hal ini tidak perlu dikhawatirkan, karena jauh sebelum MEA, 200 ribu warga Indonesia sudah bisa bekerja di Malaysia, ratusan ribu lainnya sudah bekerja di Singapura, dll. Hal itu membuktikan bahwa ada atau tidak ada MEA, pengaruhnya terhadap pekerja Indonesia tak begitu besar.

Meski begitu, Hanif juga berpesan agar pekerja Indonesia siap menghadapi persaingan jika ingin terus berkembang dan memiliki daya saing.

Pria asal Salatiga itu menyatakan selain harus memiliki daya saing yang tinggi, ada 3 tips lain agar sukses menghadapi MEA, di antaranya:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


1

1. Karakter

Yang membedakan antara orang satu dengan yang lain adalah karakternya. Karakter yang dimaksud Hanif adalah nilai kejujuran, keuletan, ketekunan serta kerja keras dalam diri masing-masing. Kompetisi yang sehat berawal dari kejujuran untuk memulainya, kemudian butuh keuletan serta ketekunan untuk menjalaninya. Jika memiliki karakter yang bai,k diyakini kompetisi di MEA bukanlah suatu tantangan yang berarti

2. Kompetensi

Selain harus memiliki karakter yang baik, kompetensi juga adalah nilai yang tak kalah penting, karena orang Indonesia akan bersaing dengan mereka yang datang dari ASEAN, yang dinilai punya keterampilan yang lebih baik dibanding orang pribumi. Untuk itu penting sekali mengasah skill dan memiliki sertifikasi profesi.


2

3. Inovasi/kreatifitas

Ternyata memiliki karakter dan kompetensi yang mumpuni belum sepenuhnya bisa mengikuti kompetisi ini. Karena jika Anda bekerja di suatu perusahaan dan hanya mengikuti arus yang ada, dijamin Anda tidak akan bertahan lama. Untuk itu Anda dituntut juga untuk menjadi inovatif dan kreatif supaya mampu menciptakan terobosan baru.

"Untuk itu bekali diri dengan 3 hal itu supaya kita menjadi pribadi yang kompetitif. Ketika generasi muda bisa menjadi kompetitif saya yakin Indonesia akan menjadi bangsa yang kompetitif dan kita tidak akan menjadi penonton di era persaingan ini tapi kita akan menjadi pemain dan sekaligus pemenang di saat yang bersamaan," ujar Hanif. 

 

(Nabila)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya