Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menjamin pergerakan harga saham di pasar modal Indonesia tetap wajar kendati terdapat aliran dana besar masuk saat penerapan Undang-Undang Tax Amnesty atau pengampunan pajak. Lantaran harga saham di pasar modal Indonesia masih murah jika dibanding negara lain.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat mengatakan, dengan saham yang masih murah maka siap menerima aliran dana masuk dari tax amnesty.
Baca Juga
"Kita bandingkan dengan negara lain kita masih under pricing. Jadi perusahaan sejenis Indonesia dengan perusahaan sejenis di China, pricing jauh dari China. Kita harus cari perusahaan apple to apple, kita lihat price earning ratio (PER)," kata dia di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Jumat (15/7/2016).
Advertisement
Baca Juga
Dia juga meyakini, dana-dana tersebut juga bakal bertahan di Indonesia. Meski dana dalam dari tax amnesty tidak boleh keluar selama 3 tahun, dengan perekonomian yang membaik maka investor cenderung mempertahankan dananya.
"Kalau lihat pertumbuhan ekonomi, negara berkembang tingkat suku bunga atau return investasi besar. Kalau sudah balik ke sini cenderung bertahan ke sini," ujar dia.
Sementara itu, dia mengatakan BEI tengah menyiapkan kriteria broker yang boleh menampung dana repatriasi. Meski tidak secara detil, Samsul menuturkan broker mesti memiliki kemampuan finansial yang baik.
"Secara umum kemampuan finansial perusahan, track record, kemudian performance selama setahun terakhir misalnya. Angka belum pasti, tapi financial, track record, operasional terutama terkait bisa memfasiltiasi rekening nasabah," tutur dia. (Amd/Ahm)