ICMI Akan Dirikan 400 Toko Bahan Pangan di Jawa Barat

Toko ICMI merupakan langkah kongkret untuk membangun perekonomian masyarakat, khususnya perekonomian keluarga.

oleh Nurmayanti diperbarui 26 Jul 2016, 11:54 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2016, 11:54 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi barang-barang sembako yang akan ditukarkan batu bacan.

Liputan6.com, Jakarta - Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) berencana meluncurkan 300-400 unit Toko Bahan Pangan di Jawa Barat, dengan menggandeng pemerintah daerah (pemda) setempat.

Toko ICMI merupakan langkah kongkret untuk membangun perekonomian masyarakat, khususnya perekonomian keluarga.

“Keluarga yang kuat secara ekonomi dan moral akan melahirkan generasi yang berkualitas yang baik,” ujar Wakil Ketua ICMI Sri Astuti Buchary dalam keterangannya, Selasa (26/7/2016).

Nantinya pembukaan toko ini akan didukung Organisasi Pengusaha Perempuan ICMI, yakni Alisa Khadijah Jabar.

Sri mengatakan, toko ICMI merupakan sebuah bentuk komitmen ICMI untuk membangun jaringan suplai bahan pokok pangan di seluruh Indonesia dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat serta mudah diakses karena tersebar hingga tingkat rukun warga (RW).

“Rumah pangan atau Toko ICMI ini sebagai bentuk kontribusi langsung ICMI untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga Indonesia,” kata Sri Astuti.

Selain itu kata Sri, partisipasi ICMI ini juga membantu pemerintah untuk memperpendek jalur distribusi sehingga harga-harga menjadi terjangkau masyarakat. “Jawa Barat menjadi provinsi kedua yang akan resmi membuka Toko ICMI ini,” jelas Sri.

Sebelumnya Toko ICMI dibuka di Blitar, Jawa Timur. Ia berharap, para pemimpin daerah lainnya ikut mendukung sebagaimana yang dilakukan Pemda Blitar, Pemprov Jabar dan Pemerintah Kota Bogor yang juga ikut menyatakan mendukung Program Toko ICMI ini.

Menurut Sri, secara berkelanjutan ICMI akan terus meluncurkan program ini di berbagai daerah yang sebelumnya telah dimulai dari Jawa Timur, lalu Jawa Barat, Jawa Tengah, Bogor, DKI Jakarta, Banten dan DI Yogyakarta.

"Setelah itu, akan menyusul kemudian di Jambi, Palembang , Padang dan yang lain-lain sementara ini sedang dalam proses pematangan," ujar Sri.

Pihaknya mengharapkan agar program ICMI ini menjadi contoh untuk melakukan usaha atau bisnis secara jujur sehingga hasilnya juga menjadi baik, halal dan thoyyiba. Saat ini, pelaksanaan dan pengawasan program harian Toko ICMI ini adalah dirinya selaku Wakil Ketua ICMI Bidang Perempuan dan Anak.

Menurut Sri, Toko ICMI adalah sebuah gerakan untuk memulai kejujuran di dunia usaha. “Ini adalah gerakan moral ICMI untuk mendorong dunia usaha untuk untuk jujur dan berintegritas. Toko ICMI ini harus jadi gerakan kejujuran” tambahnya.

Nantinya program Toko ICMI akan di kelola oleh para ibu rumah tangga. “Ibu Rumah Tangga itu lebih jujur dalam mengelola usaha keluarga” ungkap dia.

Dia juga mengharapkan program ini akan mengurangi pengangguran di desa-desa di seluruh Indonesia. ICMI merencanakan setiap Organisasi Satuan (ORSAT) di kecamatan menjadi anggota koperasi yang mendirikan Toko ICMI di lingkungan RW masing-masing.

Toko ICMI adalah outlet pemasaran bahan pangan dan produk industri pangan strategis yang dibentuk ICMI untuk memotong rantai distribusi sehingga semakin mendekatkan produsen dan konsumen. Program Toko ICMI dibentuk untuk membangun jaringan kegiatan stabilisasi pangan seperti beras, gula, minyak goreng termasuk daging terutama saat paceklik atau suplai berkurang di masyarakat.

"Pada saat harga pangan melonjak tinggi, maka jaringan Toko ICMI akan menjadi ujung tombak distribusi sehingga mempercepat stabilisasi harga," pungkas Sri.(Nrm/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya