Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak stabil pada perdagangan Selasa pekan ini. Rupiah berpotensi tertekan karena dolar AS memang sedang menguat terhadap beberapa mata uang utama dunia.
Mengutip Bloomberg, Selasa (9/8/2016) rupiah dibuka di angka 12.127 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.124 per dolar AS.
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran sempit 13.117 per dolar AS hingga 13.138 per dolar AS. Jika dihitung sejak awal tahun, rupiah masih menguat 4,76 persen.
Advertisement
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 13.133 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan sehari sebelumnya yang ada di angka 13.144 per dolar AS.
Baca Juga
Nilai tukar dolar AS memang sedang konsolidasi selama dua hari ini setelah pada akhir pekan lalu keluar data tenaga kerja AS yang memberikan sedikit rasa optimistis. Sebelumnya, beberapa data ekonomi yang keluar menunjukkan angka yang tidak menggembirakan.
Hal tersebut membuat rencana kenaikan suku bunga tertahan. Dengan adanya data ekonomi yang membaik ini meningkatkan kepercayaan pelaku pasar akan rencana kenaikan suku bunga Bank Sentral AS.
Berdasarkan survei Reuters, 54 persen ekonom dan analis memperkirakan bahwa Bank Sentral AS akan menaikkan suku bunga pada Desember nanti. Hal tersebut sebenarnya memberikan kekuatan kepada dolar AS. Namun karena pelaku pasar sedang melakukan konsolidasi maka penguatan dolar AS tertahan.
Sedangkan ekonom PT Samuel Sekuritas Rangga Cipta menjelaskan, rupiah melemah tipis setelah sempat menguat kemarin. Tekanan penguatan dolar AS di pasar global ternyata mampu mengungguli euforia atas rilis angka pertumbuhan yang di atas ekspektasi.
"Ekspektasi pemangkasan anggaran serta realisasi tax amnesty yang masih belum signifikan mungkin memberikan sedikit sentimen negatif di pasar keuangan Indonesia," jelas dia.
Fokus saat ini perlahan beralih pada pemberlakuan 7 day repo rate pada 19 Agustus yang mana di tengah penurunan tren suku bunga global serta perbaikan fundamental, pemangkasan bisa terjadi di hari yang sama. Hari ini penguatan rupiah bisa kembali. (Gdn/Nrm)