Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur bagi Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja hingga mengurangi kemiskinan. Pasar modal dapat menjembatani investor yang tertarik berinvestasi di sektor infrastruktur.
Di acara Memperingati 39 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia, Sri Mulyani mengungkapkan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang sedang berjalan dan akan disampaikan ke DPR RI dalam Nota Keuangan dan RAPBN 2017 diarahkan untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi yang tinggi, berkualitas inklusif.
Tujuannya untuk menyelesaikan masalah-masalah sosial, seperti kemiskinan, menciptakan kesempatan kerja melalui program-program prioritas, salah satunya pembangunan infrastruktur.
"Infrastruktur sangat penting untuk membantu pertumbuhan ekonomi kita. Tanpa pertumbuhan ekonomi, kita tidak mungkin bisa mengurangi kemiskinan, menciptakan lapangan kerja, membangun konektivitas untuk meng-adress masalah impor, dan lainnya," jelas Sri Mulyani di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (10/8/2016).
Baca Juga
Sayangnya, kata Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu, pemerintah tidak memiliki anggaran besar untuk memenuhi kebutuhan pembangunan infrastruktur yang diperkirakan mencapai Rp 5.000 triliun sampai 2019. Namun tidak semua infrastruktur harus dibangun pemerintah, karena dapat mengandalkan pihak swasta atau investor.
Skema yang ditawarkan, sambung Sri Mulyani, kerja sama pemerintah dan swasta (Public Privat Partnership/PPP) untuk mengatasi kendala pendanaan infrastruktur. Hal itu bukan saja terjadi di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia.
"China negara besar saja masih terus mempromosikan PPP. Jadi kita dorong pembangunan infrastruktur ke arah sana," ujar dia.
Sri Mulyani berharap peranan besar dari pasar modal Indonesia untuk menjembatani para investor yang ingin menanamkan modalnya di proyek-proyek infrastruktur pemerintah.
"Banyak dana di luar sana yang nongkrong, mungkin pasar modal bisa menjembatani ini, menawarkan proyek infrastruktur pemerintah Indonesia ke investor karena sudah banyak inisiatif yang kita keluarkan sejak 10 tahun lalu," pinta Sri Mulyani.
Dengan upaya tersebut, lanjutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia bukan saja dinikmati segelintir orang ataupun sektor ekonomi, namun lebih inklusif dirasakan seluruh masyarakat, termasuk di daerah pelosok dan daerah terluar. Â
"Yang disebut capital market di pasar modal dan lembaga keuangan lain bisa menjadi saluran efektif untuk menjembatani job creation riil sector growth, sehingga ekonomi kita punya banyak mesin pertumbuhan," kata Sri Mulyani. (Fik/Ahm)
Advertisement