Kemenperin Dorong BUMN Jadi Mitra Tetap UKM

Saat ini ada beberapa ancaman yang dihadapi oleh UKM pengecoran logam di Klaten yaitu mengenai masuknya barang-barang impor.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 11 Agu 2016, 11:30 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2016, 11:30 WIB
Airlangga Hartarto
Airlangga Hartarto (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mendorong untuk meningkatkan jumlah Usaha Kecil Menengah (UKM) dan juga meningkatkan kualitas produk-produknya. Industri pengecoran logam di Ceper, Klaten menjadi salah satu UKM yang akan dikembangkan oleh pemerintah.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengungkapkan saat ini ada beberapa ancaman yang dihadapi oleh UKM pengecoran logam di Klaten tersebut, salah satu mengenai masuknya barang-barang impor.

Industri pengecoran logam tersebut, saat ini sangat mengandalkan ‎kontrak pemesanan dari PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan PT INKA (Persero) tentang produk block rem untuk kereta api.

"Kalau ada ancaman komposit dari luar negeri, INKA dan KAI sebagai BUMN justru jangan melakukan substitusi produk‎ itu, karena mereka memiliki kewajiban TKDN dalam produksinya," kata Airlangga seperti ditulis, Kamis (11/8/2016).

Karena itu, dirinya meminta kepada dua BUMN itu untuk tetap mempercayakan produksi block rem kepada industri pengecoran logam di Klaten. Bahkan, jika ada peluang lain yang bisa diproduksi di industri ini, harus segera dilaksanakan.

Industri pengecoran logam di Klaten ini saat ini mempekerjakan masyarakat sekitar mencapai 3.500 orang. Jika UKM ini terus dijaga dan ditingkatkan kualitasnya, menurut Airlangga, menimbulkan multiplyer effect yang luar biasa bagi Klaten.

Dalam rangka memediasi para pelaku industri untuk meningkatkan produksi dan kualitasnya, Airlangga memfasilitasi mediasi dengan perusahaan-perusahaan otomotif untuk melihat peluang apa yang bisa dikerjasamakan.

"Kita dorong BUMN yang paling cepat, berikutnya nanti kita dorong dari pelaku industri otomotif, misal toyota, supaya dilihat mana yang bisa mereka pikirkan, jadi multi strategi," tutur Airlangga. (Yas/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya