Airlangga akan Genjot Investasi Sektor Industri

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyatakan akan mendorong lebih banyak investasi pada sektor industri‎ di Indonesia

oleh Septian Deny diperbarui 27 Jul 2016, 20:18 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2016, 20:18 WIB
Airlangga Hartarto
Airlangga Hartarto kini menjabat sebagai Menteri Perindustrian

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyatakan akan mendorong lebih banyak investasi pada sektor industri‎ di Indonesia. Untuk mencapai hal tersebut, dirinya akan berkoordinasi dengan Thomas Lembong yang saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

"Untuk mendorong sektor industri, agar terjadi reindustrialisasi, maka investasi harus didorong untuk masuk. Nanti dengan Pak Lembong di BKPM kita akan bekerja sama. Kita dorong industri manufaktur kembali ke Indonesia," ujar dia di Kantor Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Jakarta, Rabu (27/7/2016).

Airlangga mengungkapkan, ada beberapa sektor industri akan dorong pertumbuhannya, antara lain, industri logam dasar, industri berbasis agro, dan petrokimia. Dia juga mengatakan akan mendorong industri-industri kecil di daerah agar bisa menghasilkan produk yang berdaya saing.

"Sektor yang bisa dilihat ada beberapa, ada sektor logam dasar, industri berbasis agro, petrokimia dan industri kecil‎. Di beberapa waktu lalu Pak Presiden di daerah, mengatakan ada industri di Ceper, Klaten. Ini kurang punya daya saing terhadap industri sejenis dari China. Ini kita buat kebijakan agar industri kecil bisa bersaing. Revitalisasi ini butuh waktu," kata dia.

Sementara terkait dengan tingginya harga gas untuk industri yang‎ selama ini masih dikeluhkan oleh pelaku usaha, Airlangga menyatakan akan berkoordinasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Dengan demikian, diharapkan akan membantu mendorong pertumbuhan industri nasional.

"Pertumbuhan industri bagaimana didorong. Dari catatan yang ada kita kaji bagaimana pertumbuhan industri bisa di atas pertumbuhan ekonomi‎. Untuk gas, ada beberapa hal tidak bisa kerja sendiri, termasuk dengan ESDM nanti. Ini kan soal pricing policy. Ini akan dibahas," tandas dia.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya