Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia secara nasional (gini rasio) pada Maret 2016 sebesar 0,397. ‎Ada 7 provinsi yang tingkat gini rasionya berada di atas rata-rata nasional tersebut.
Kepala BPS Suryamin menyatakan, provinsi dengan tingkat gini rasio tertinggi yaitu Sulawesi Selatan yaitu sebesar 0,426. Angka ini meningkat dibandingkan gini rasio pada Maret 2015 yang sebesar 0,424 dan gini rasio provinsi tersebut pada September 2015 yang sebesar 0,404.
‎"Di Sulawesi Selatan, di Makassar perkembangannya sangat pesat di kota. Sedangkan di pedesaannya meski meningkat tapi tidak secepat ‎di perkotaan. Jadi pergerakan kecepatan peningkatan pendapatan di perkotaan lebih cepat dibandingkan pedesaan," ujar dia di Kantor BPS, Jakarta, Jumat (19/8/2016).
Advertisement
Posisi kedua, ditempati oleh DI Yogyakarta‎ dengan tingkat gini rasio sebesar 0,420. Kemudian disusul oleh Gorontalo sebesar 0,419, Jawa Barat dengan 0,413 dan DKI Jakarta yang sebesar 0,411, serta Sulawesi Tenggara dan Jawa Timur yang masing-masing sebesar 0,402.
‎"Di Gorontalo ada peningkatan dibanding periode lalu. Kemudian Jawa Barat walaupun berada di atas rata-rata nasional tapi ada perubahan periode lalu yang sebesar 0,426‎ dan Jakarta dari 0,421 menurun menjadi 0,411‎," jelas dia.
Sedangkan provinsi dengan tingkat gini rasio terendah ditempati oleh Bangka Belitung dengan 0,275 dan Maluku Utara sebesar 0,286. Perkembangan di dua provinsi ini dinilai lebi‎h stabil dan merata.
"Di Bangka Belitung, kita lihat lebih homogen dan tidak terjadi ketimpangan," tandas dia.