PLN Klaim Proyek Listrik 35 Ribu MW Berjalan Lancar

PLN menyebutkan power purchase agreement (PPA) sekitar 15 ribu-16 ribu MW pada September-Oktober 2016.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 23 Agu 2016, 17:36 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2016, 17:36 WIB
20151217-Sistem-Kelistrikan-Jakarta-AY
Pekerja tengah memasang Trafo IBT 500,000 Kilo Volt di Gardu induk PLN Balaraja, Banten, Kamis (16/12). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) mengklaim proyek kelistrikan 35 ribu Mega Watt (MW) masih berjalan lancar. Rencananya ada perjanjian jual beli listrik (Power Purchase Agreement /PPA)‎ sebesar 16 ribu MW pada 2016.

Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengatakan, dirinya telah melakukan pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan untuk melaporkan kemajuan program kelistrikan 35 ribu MW.

"Pak Luhut minta penjelasan ke saya seperti apa sudah dijelaskan. Alhamdulillah siap," kata Sofyan, di Kantor Koordinator Bidang Kemaritiman Jakarta, Selasa (23/8/2016).

Sofyan mengungkapkan, saat ini program kelistrikan 35 ribu MW berjalan  baik sesuai dengan target‎. Salah satu indikator kemajuan program tersebut adalah proses PPA yang dilakukan PLN dengan pengembang listrik swasta (Independen Power Poducer/IPP).

Sofyan menuturkan, rencananya dilakukan PPA pada September atau Oktober 2016 sekitar 15 ribu hingga 16 ribu MW. PPA 2016 ini merupakan tahap kedua pada program yang ditargetkan rampung dalam kurun lima tahun tersebut, sebelum PPA pertama telah dilakukan pada akhir 2015 sebesar 18 ribu MW.

"Bagus, lanjut sesuai target yang ada. Progress jelas. Sekarang sedang PPA ke-dua 2016," tutur Sofyan.

Direktur Pengadaan PLN Iwan Santoso melanjutkan, PPA 2016 tersebut terdiri dari pembangkit yang dibangun oleh IPP dan milik PLN. Sedangkan PLN juga mempercepat lelang pengadaan untuk mempercepat realisasi program listrik 35 ribu MW.

"Kemari disuruh dipercepat lelangnya. Ada yang mau dilelang. Ada yang tahun depan kami tarik (ke tahun ini). Kebanyakan yang PLN ya," tutur Iwan. (Pew/Ahm)
 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya