Helm Selamatkan Hidup Miliarder Richard Branson

Richard Branson menuturkan dirinya beruntung tidak mengalami luka serius saat bersepeda.

oleh Agustina Melani diperbarui 27 Agu 2016, 21:03 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2016, 21:03 WIB
richard branson
richard branson

Liputan6.com, Jakarta - Miliarder Richard Branson mengatakan hampir saja tutup usia ketika alami kecelakaan sepeda di British Virgin Islands. Bos grup the Virgin itu alami kecelakaan dengan menghantam jalan di Virgin Ronda. Ia terlempar ke jalan.

Pria berusia 66 tahun ini pun memposting foto wajahnya yang berlumuran darah di media sosial pada Jumat 26 Agustus 2016. Foto itu menunjukkan cedera serius di wajah.

"Hidup saya seperti berkedip di depan mata saya," ujar dia di akun twitternya @richardbranson seperti dikutip dari laman Bloomberg, Sabtu (27/8/2016).

Branson menuturkan kalau pihaknya beruntung, karena tidak mengalami luka serius, dan helm telah menyelamatkan hidupnya. "Seperti mendarat, saya sadar kalau saya masih hidup. Saya mulai menguji gerakan saya. Saya benar-benar tidak bisa percaya aku masih hidup, apalagi tidak lumpuh," ujar dia.

Ia pun menuturkan kalau hal sulit sekarang minum lewat sedotan. Branson pun dibawa ke Miami untuk melakukan tes x-rays untuk melihat luka yang dialaminya di pipi.

Sebelumnya Branson sedang latihan untuk kegiatan Virgin Strive Challange pada September 2016. Kegiatan ini mengharuskan peserta mendaki, bersepeda, berenang dan lari. Branson pun masih berharap untuk mengambil bagian dalam acara amal itu.

Richard Branson memang dikenal salah satu miliarder yang nyentrik. Sebagai salah satu miliarder di dunia, mau melakukan apa saja demi mempromosikan bisnisnya sekali pun harus bertindak konyol.

Ia pernah menggunakan pakaian pramugari AirAsia namun brewokan. Pada 2000, ia pernah bertaruh dengan CEO AirAsia. Dalam taruhan itu ia kalah, dan membayarnya dengan mengenakan pakaian pramugari AirAsia.

Selain memiliki maskapai Virgin Air, miliarder ini memiliki 20 persen saham AirAsia. Richard Branson memulai usahanya dengan membuka tempat rekaman kecil pada 1970. Kini ia menjadi pimpinan sekitar 400 perusahaan di seluruh dunia di bawah grup Virgin. (Ahm/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya