Produksi Minyak Pertamina Hulu Energi Lampaui Target

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mencatat produksi minyak sampai Juli 2016 mencapai 64.327 barel per hari (bph).

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 07 Sep 2016, 13:51 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2016, 13:51 WIB
20151027-Pertamina Suplai LNG Untuk Pusat Perbelanjaan
Petugas mengecek alat LNG di salah satu pusat perbelanjaan di Balikpapan, Kalimantan Timur, (27/10/2015). Untuk mempertahankan komitmennya, PT. Pertamina Gas (Pertagas) menyalurkan LNG untuk kebutuhan mal besar. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mencatat produksi minyak sampai Juli 2016 mencapai 64.327 barel per hari (bph), di atas target 2016 sekitar 61 ribu bph. Target tersebut mengalami revisi karena penurunan harga minyak dunia.

Presiden Direktur PHE Gunung Sardjono Hadi mengatakan, awalnya target produksi minyak PHE mencapai 68 ribu bph, namun karena harga minyak mengalami penurunan sampai menyentuh US$ 40 per barel target tersebut diturunkan menjadi 61 ribu bph.

"Awalnya 68 ribu di Januari 2016. Kemudian Februari harga minyak di US$ 40-an, kita lakukan cut cost," kata Gunung di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Rabu (7/9/2016).

Gunung melanjutkan, ‎sampai Juli 2016 produksi minyak PHE mencapai 64.327 bph, produksi tersebut di atas target yang telah ditetapkan, namun sampai akhir tahun rata-rata produksi diperkirakan mencapai 63.509 ribu.

Sedangkan produksi gas, PHE telah memproduksi 728 mmscfd, produksi tersebut masih di bawah Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 762,7 mmscfd, diperkirakan produksi gas sampai akhir tahun mencapai 733,83 mmscfd.

Menurut Gunung, belum tercapainya produksi gas dari target disebabkan oleh permintaan yang tidak sesuai dengan target, bukan karena kondisi kandungan gas di sumur. Pasalnya, gas yang diproduksi harus diserap.
‎
"Gas sangat tergantung pada demand. Bukan masalah subsurface tapi demand di Jambi merang, monetisasi gas belom 100 persen dan sudah diajukan alokasi gas yang baru," jelas Gunung.

Gunung melanjutkan, dalam RKAP 2016 PHE melakukan kegiatan pemboran eksplorasi sebanyak 8 sumur untuk mencari cadangan migas baru, namun karena harga minyak mengalami penurunan, PHE menunda beberapa kegiatan pemboran.

"Usulan 2016 sebanyak 8 sumur. Kalau bicara sebelumnya cukup besar awalnya. Tapi setelah restrategi ada beberapa sumur yang ditunda,"tutup Gunung.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya