Liputan6.com, Jakarta - Apakah kebahagiaan dapat dibeli dengan uang? Orang bilang, banyak uang bukanlah sumber kebahagiaan, namun seorang akris Amerika Bo Derek berkata lain "Siapa pun yang mengatakan uang tidak bisa membeli kebahagiaan, karena mereka tidak tahu ke mana harus membelanjakan uangnya".
Pernyataannya agak nyeleneh, namun ada benarnya juga. Sebenarnya ini adalah bukan berapa banyak uang yang Anda miliki, yang terpenting tentang bagaimana cara Anda menghabiskan uang dan bagaimana Anda menyimpannya.
Sebuah survei yang dilakukan oleh salah satu bank di AS seperti dilansir laman thejournal.ie menyatakan, ada hubungan kuat antara menyimpan uang dengan kebahagiaan.
Disebutkan 38 persen orang yang memiliki rekening tabungan merasa sangat bahagia, hanya 29 persen dari mereka yang tidak memiliki rekening tabungan yang merasa bahagia.
Baca Juga
Survei juga menyebutkan 84 persen orang yang memiliki tabungan merasa tingkat kesejahteraan dan kepuasan hidup lebih terjamin daripada hanya sekedar makan sehat, kepuasan kerja ataupun olahraga teratur.
Berikut alasan mengapa orang yang memiliki tabungan merasa mereka lebih bahagia:
- 90 persen mengatakan penghematan membantu mereka menghadapi hal-hal yang tidak diketahui sebelumnya
- 90 persen mengatakan penghematan memberi mereka ketenangan pikiran
- 87 persen mengatakan penghematan membuat mereka merasa bangga
- 82 persen mengatakan penghematan membuat mereka merasa mandiri
Advertisement
Jadi, apakah sebaiknya Anda menyimpan setiap uang yang Anda peroleh agar menjadi bahagia? Tentu saja tidak. ini semua tentang bagaimana cara Anda menghabiskan uang tersebut.
Menurut Elizabeth Dunn yang menulis studi bersama Lara Aknin dan Michael Norton menyebutkan 'Menghabiskan Uang Cara Lain Promosikan Kebahagiaan' yang dia kembangkan bersama Micahel Norton menjadi sebuah buku berjudul 'Uang Senang: Ilmu Belanja Lebih Cerdas'. Uang bisa membeli ebahagiaan, tidak seperti yang Anda pikirkan.
Tipe Pelaku yang Cerdas Belanja
Ini bukan tentang apa yang Anda beli, tapi bagaimana perasaan Anda ketika membelinya. Misalnya membeli barang berharga antara lain mobil mewah dan furniture mahal mungkin tidak memberikan banyak kepuasan selama hidup Anda seperti halnya membeli beberapa cangkir kopi di cafe dan menghabiskan waktu bersama teman-teman bisa jadi lebih membahagiakan.
Menurut penelitian, ada lima tipe pelaku cerdas dalam belanja:
- Pengalaman Membeli
- Mencoba bertransaksi
- Membeli waktu (misalnya membayar orang untuk melakukan tugas-tugas yang tidak Anda Sukai)
- Bayar sekarang, konsumsi kemudian
- Berinvetasi pada hal lainnya.
Manusia cenderung menjalani hidup dengan berjuang untuk kecerahan hidup berikutnya (seperti gaji naik) yang akan membuat kehidupan lebih baik. Jadi silakan pilih lebih bahagia membeli rumah atau mobil baru daripada liburan atau bepergian di akhir pekan.
Advertisement
Pengalaman Membeli Buat Bahagia
Penelitian menunjukkan pengalaman membeli dapat membuat Anda lebih bahagia daripada membeli sesuatu.
Uang dan Kepribadian
Apakah pengalaman membeli sesuatu merupakan hal yang benar-benar sesuai dengan keinginan Anda dan belanja sesuai kebutuhan juga dapat meningkatkan kepuasan diri.
Studi lain dari para peneliti di University of Cambridge menganalisis, dari 77.000 transaksi keuangan yang dilakukan 625 peserta ditemukan ada lima ciri-ciri kepribadian (Big Five) yang berkorelasi dengan kebiasaan belanja masyarakat.
Jadi jika Anda seorang yang memiliki kepribadian yang sangat ekstrovert, kemungkinan Anda lebih banyak menghabiskan uang pada pub-pub malam, sementara orang-orang yang teliti lebih cenderung menghabiskan uang lebih banyak untuk kesehatan, kebugaran, dan sebagainya.
Menabung dan Bahagia
Jika semua insentif tidak cukup untuk menabung, bagaimana fakta dengan survei yang menyebutkan 2.500 orang yang memiliki tabungan £50 atau sekitar Rp 830 ribu per bulan memiliki dampak langsung pada suasana hati dan keadaan pikiran?
Tidak peduli berapa banyak uang yang Anda gunakan, upaya penghematan, dan melihatnya berkembang dari waktu ke waktu akan memberikan kontribusi signifikan terhadap ketenangan pikiran dan membuat perasaan stabil. Siapa yang tidak menginginkan hal itu?
Menabung merupakan suatu tantangan, tapi terbukti secara persuasif dapat membantu meningkatkan kebahagiaan dalan jangka waktu yang panjang. Apakah memiliki tabungan membuat Anda bahagia? Silakan berpendapat sendiri. (Dhita Koesno/Ahm)