Demi Keselamatan, Airnav Potong Bukit di Bandara Depati Amir

Airnav berinisiatif untuk memangkas bukit demi meningkatkan pergerakan pesawat yang akan mendarat atau terbang.

oleh Arthur Gideon diperbarui 30 Sep 2016, 09:00 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2016, 09:00 WIB
Demi Keselamatan, Airnav Potong Bukit di Bandara Depati Amir (Foto: Gideon/Liputan6.com)
Demi Keselamatan, Airnav Potong Bukit di Bandara Depati Amir (Foto: Gideon/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Faktor keselamatan berperan penting dalam industri penerbangan. Maka tak heran jika Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau lebih dikenal dengan Airnav Indonesia terus meningkatkan keamanan di bandar udara yang mereka layani.

Salah satu aksi peningkatan keselamatan dilakukan oleh Airnav Indonesia Bandar Udara Depati Amir Pangkal Pinang Bangka Belitung. BUMN ini berinisiatif untuk memangkas bukit demi meningkatkan pergerakan pesawat yang akan mendarat atau terbang.

Pelaksana Tugas General Manager Airnav Indonesia Pangkal Pinang Wawan Winarto menjelaskan, ada dua tugas utama dari Airnav Indonesia, pertama menjamin faktor keselamatan bagi penumpang pesawat terbang dan kedua memberikan kenyamanan bagi pengguna transportasi udara.

Ia melanjutkan, kontur tanah di Bangka berbukit-bukit dan terdapat salah satu bukit yang letaknya tegak lurus dengan lintasan tinggal landas dan pendaratan. Meskipun saat ini sebenarnya bukit itu tidak terlalu mengganggu jalur penerbangan, demi meningkatkan keselamatan Airnav Indonesia memiliki inisiatif untuk memotongnya.

"Tinggi bukit itu sekitar 275 meter. Nantinya akan dipotong 150 meter," jelas dia di Pangkal Pinang, Jumat (30/9/2016).

Eksekusi pemotongan bukit tersebut dilakukan oleh pemerintah daerah. Pemangkasan tersebut telah mulai berjalan pada pertengahan tahun ini dan diperkirakan akan selesai pada dalam kurun waktu lima tahun.

Wawan melanjutkan, bagi pesawat yang akan tinggal landas, bukit tersebut tidak terlalu mengganggu karena pesawat bisa langsung menukik naik. Permasalahannya, adalah ketika pesawat akan mendarat yang harus memiliki ruangan yang cukup lapang. "Dengan pemangkasan bukit ini memberikan kenyamanan kepada pilot saat mendarat karena ruang persiapannya lebih lapang," kata dia.

Bandar Udara Depati Amir melayani 80 pergerakan pesawat yang terdiri dari 40 pergerakan pesawat terjadwal dan 40 pergerakan pesawat charter dan latih.

Terdapat tujuh maskapai yang menggunakan bandar udara tersebut yaitu Sriwijaya Air, NAM Air, Lion Air, Wings Air, Garuda Indonesia, Citilink dan Susi Air.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya