BI Luncurkan Aplikasi Pantau Harga Pangan di Daerah

BI terus berupaya menekan terjadinya inflasi di tingkat daerah maupun nasional.

oleh Panji Prayitno diperbarui 03 Okt 2016, 14:56 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2016, 14:56 WIB
20150827-Kenaikan Harga Sembako Bikin Daya Beli Turun-Jakarta
Seorang ibu memilih sayuran di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Kamis (27/8/2015). Naiknya harga kebutuhan pokok membuat pembeli mengurangi pembelian bahan makanan hingga menyebabkan daya beli masyarakat turun. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia (BI) terus berupaya menekan terjadinya inflasi di tingkat daerah maupun tingkat nasional. Salah satu upayanya adalah dengan membuat aplikasi harga pangan.

Komoditas pangan masih menjadi salah satu faktor pendorong terjadinya inflasi. Deputi Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi Moneter BI, Noor Yudanto mengatakan, pihaknya sudah merancang sebuah aplikasi untuk memantau perkembangan harga pangan di Indonesia.

"Di daerah juga terpantau harga bawang merah berapa, harga beras berapa. Jadi masyarakat nanti tinggal men-download saja di Android atau iOS," sebutnya kepada wartawan, Senin (3/10/2016).

Dia mengatakan, aplikasi pangan yang dibuat BI itu berisi harga komoditas pangan di pasar, info stok bahan pokok beras, daging maupun sayur. Bahkan, ia melanjutkan, BI menyediakan fasilitas e-commerce untuk kemudahan transaksi online.

Dia mengaku, sejauh ini, aplikasi harga pangan baru menyediakan informasi seputar 10 komoditas pangan dengan 21 varian. Kendati demikian, aplikasi tersebut sudah bisa diunduh melalui ponsel dengan sistem Android atau iOS.

"Informasi harga sudah hampir update dari 80 kota di Indonesia. Tiap kota ada 34 pasar utama, tapi aplikasi yang resminya memang belum di-launching. Kami sudah melaporkan ini kepada Pak Presiden," katanya.

Untuk menyempurnakan aplikasi info harga pangan yang ada di Indonesia, pihaknya akan memasukkan informasi lain yang dibutuhkan masyarakat.

"Setidaknya dari aplikasi ini masyarakat bisa mendapat gambaran harga ketika akan belanja di pasar," ujarnya.

Sementara itu, Deputi Direktur Departemen Regional BI Budiono mengatakan, sejauh ini, informasi harga pangan baru bisa diakses melalui website. "Aplikasi yang bisa diunduh masih belum kami launching. Sementara masih melalui website dulu," ujarnya.

Dia menjelaskan, aplikasi tersebut masih dikembangkan terkait mekanisme mengenai transaksi antar daerah. Informasi harga pangan tersebut membantu kelancaran informasi harga pangan di daerah. "Bahkan ada petani di daerah juga diberikan handphone untuk mengakses internet di Sumatera Utara melalui binaan kelompok tani. Memang tidak terlalu mahal yang penting bisa diakses ke sistem informasi harga," ujarnya.

Dia mengatakan, sembari menunggu launching aplikasi harga pangan, BI di daerah maksimalkan informasi harga yang ada di papan informasi di daerah. "Tapi tetap saja aplikasi yang akan di-launching harus diimbangi dengan peran TPID yang maksimal," paparnya.

Dia mengatakan, Presiden Jokowi akan mengapresiasi TPID yang sukses mengendalikan inflasi. (Panji Prayitno)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya