Penyaluran Kredit BNI Capai Rp 372 Triliun di Kuartal III

Strategi yang dilakukan perusahaan untuk mendorong pertumbuhan kredit di atas industri antara lain dengan menggali potensi pasar pembiayaan

oleh Nurmayanti diperbarui 13 Okt 2016, 18:00 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2016, 18:00 WIB
Strategi yang dilakukan BNI untuk mendorong pertumbuhan kredit di atas industri antara lain dengan menggali potensi pasar pembiayaan
Strategi yang dilakukan BNI untuk mendorong pertumbuhan kredit di atas industri antara lain dengan menggali potensi pasar pembiayaan

Liputan6.com, Jakarta PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mencatat penyaluran kredit pada kuartal III tahun ini mencapai Rp 372,02 triliun, meningkat 21,1 persen dibandingkan Kuartal III 2015.

Direktur Utama PT BNI Achmad Baiquni dalam pemaparannya di Jakarta, Kamis (13/10/2016) menuturkan, angka ini jauh lebih cepat dibandingkan pertumbuhan kredit di industri yang mencapai 7,6 persen per Agustus 2016.

"Percepatan penyaluran kredit sejak kuartal I tahun ini seiring kebijakan yang ditempuh manajemen," jelas dia.

Dia menuturkan, strategi yang dilakukan perusahaan untuk mendorong pertumbuhan kredit di atas industri antara lain dengan menggali potensi pasar pembiayaan BUMN dengan fokus pada proyek infrastruktur dan sektor industri yang memiliki risiko rendah dan terkontrol.

Kedua, mengoptimalkan jaringan dan outlet untuk mampu menggarap potensi pasar yang ada. Ketiga, menggali potensi supply chain debitor korporasi.

Penyaluran kredit BNI ke sektor business banking masih menjadi yang terbesar dengan komposisi 73 persen dari total kredit atau sebesar Rp 271,68 triliun. Aliran kredit ke sektor business banking tumbuh 23,5 persen dibandingkan periode yang sama di 2015.

Pada sektor Business Banking, kredit BNI disalurkan ke segmen Korporasi (sebanyak 24,3 persen), kredit BUMN (19,1 persen), lalu ke segmen Menengah (16,3 persen), dan segmen Kecil (sebesar 13,3 persen).

Upaya meningkatkan penyaluran kredit ke segmen korporasi, manajemen melaksanakan paduan strategi. Pertama, fokus pada pembiayaan proyek infrastruktur dan BUMN.

Kedua, fokus pada pembiayaan sektor berisiko rendah seperti konstruksi, pertanian, serta sektor listrik, gas, dan air.

Ketiga, tidak melakukan ekspansi ke sektor yang berisiko cukup tinggi karena faktor eksternal, seperti sektor minyak dan pertambangan.

Adapun strategi yang disiapkan manajemen dalam mengoptimalkan penyaluran kredit ke segmen menengah yakni, pertama meningkatkan kualitas monitoring pembiayaan kredit segmen menengah melalui pemberian kewenangan pimpinan wilayah.

Kedua, mengoptimalkan debitor-debitor segmen Menengah yang merupakan supply chain financing debitor korporasi.

Sementara itu, penguatan kredit pada segmen kecil dilakukan dengan mengoptimalkan jaringan melalui penetapan outlet sebagai full branch. Kemudian fokus pada pembiayaan produk Kredit Usaha Rakyat (KUR). 

Selain mengucurkan kredit ke business banking, BNI juga mengucurkan pembiayaan ke sektor consumer banking dengan alokasi 16,9 persen dari total kredit, terutama pada Kredit Kepemilikan Rumah (BNI Griya), Kartu Kredit, dan Fleksi.

Kredit ke consumer banking  tumbuh 14,4 persen. Pertumbuhan ini diraih dengan dua strategi utama, yaitu pertama optimalisasi potensi pembiayaan melalui produk payroll nasabah dari debitor institusi. Kedua, melalukan optimalisasi cross sell. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya