Rasio Elektrifikasi Papua dan Papua Barat Jadi 90 Persen di 2019

PT PLN (Persero) sedang membangun 13 pembangkit di Papua dan Papua Barat.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 18 Okt 2016, 17:06 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2016, 17:06 WIB
PLN Berikan Kado Indah Untuk Papua dan Papua Barat
Menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-71, PT PLN (Persero) ingin memberikan kado terindah untuk wilayah Papua dan Papua Barat.

Liputan6.com, Jayapura - PT PLN (Persero) sedang membangun beberapa pembangkit di Papua dan Papua Barat. Dengan adanya pembangkit baru ini maka pasokan listrik di daerah tersebut bertambah dua kali lipat pada 2019 sehingga tingkat pemerataan listrik (rasio elektrifikasi) menjadi 90 persen.

Direktur Bisnis Regional ‎Maluku dan Papua PLN Haryanto WS mengungkapkan, pasokan listrik PLN bertambah dua kali lipat karena saat ini PLN sedang membangun 13 pembangkit listrik. Pembangkit yang dibangun merupakan Pembangkit Listrik Tenaga Minyak Gas (PLTMG).

"Ada PLMTG. Jadi bahan bakarnya bisa minyak dan gas. Itu pembangunannya di 13 kota besar," kata Haryanto, di Jayapura, Papua, Selasa (18/10/2016).

Wilayah yang akan dibangun pembangkit diantaranya adalah Merauke, Timika, Jayapura, Nabire, Serui, Biak, Manokwari, Sorong Keimana, Fakfak, dan Bintuni. Pembangkit tersebut untuk menunjang kelistrikan pada 14 kota kabupaten. 

"Kami masuk di 14 kota dan kabupaten yang belum berlistrik. Kami targetkan pada 2019 bisa di atas 90 persen," ucap Haryanto.

Kapasitas pembangkit listrik akan bervariasi antara 5 Mega Watt (MW) sampai 20 MW. "Ada yang 20 MW, ada 40 MW,10 MW, 5 MW. Tergantung kebutuhan masing-masing wiayah," tutur Haryanto.

‎Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengatakan, pembangkit pada 13 titik tersebut berkapasitas total sebesar 253 MW, didukung oleh transmisi sepanjang 245 Kilo meter sirkit (Kms) dan 8 Gardu Induk.

"Kami saat ini tengah membangun pembangkit baru berkapasitas total 253 MW yang tersebar di 13 titik di Papua dan Papua Barat," kata dia.

Menurut Sofyan, jika pembangunan pembangkit senilai Rp 7 triliun tersebut rampung, maka kapasitas listrik di Papua dan Papua Barat akan meningkat dua kali lipat.

‎Saat ini, kondisi kelistrikan di Papua dan Papua Barat mempunyai total daya mampu 294 MW, dengan beban puncak 242 MW, pertumbuhan beban rata-rata 8 persen per tahun, dan jumlah pelanggan sebanyak 521 ribu pelanggan.

‎"Dengan selesainya proyek ini maka kapasitas di papua dan papua barat akan meningkat 2x lipat di 2019 dan PLN siap untuk menyukseskan acara PON 2020 di Papua” tutup Sofyan. (Pew/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya