Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) akan membangun jalur pasokan gas untuk Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di kawasan Indonesia Timur. Saat ini sedang dilakukan studi kelayakan untuk membangun infrastruktur tersebut.
Kepala Satuan Gas dan BBM PLN Chairani Rachmatullah mengatakan,‎ sebagai bagian dari realisasi megaproyek 35 ribu MW, PLN akan membangun sebanyak 54 Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di Regional Maluku dan Papua.
Demi menyokong hal tersebut, dirinya menandatangani perjanjian kerja sama dengan Regional Manager Kellog Brown and Root (KBR) Indonesia Keith Garry untuk Pekerjaan Studi Kelayakan pola penyediaan pasokan gas untuk Pembangkit Listrik di seluruh Indonesia, dan design engineering untuk Infrastruktur Penyediaan pasokan Gas ke PLTG di Wilayah Indonesia Timur.
Advertisement
‎"Melalui perjanjian kerja sama ini, PLN akan mendapatkan sebuah rancangan pola logistik dan desain engineering yang optimal dan terintegrasi untuk pemanfaatan Liquefied Natural Gas (LNG), terutama di Indonesia Timur," kata Chairani, di Jakarta, Kamis (17/11/2017).
Menurut dia, desain ini merupakan bagian dari rencana pemerintah dalam menciptakan virtual pipeline untuk memasok gas ke Indonesia Timur. Hal ini sangat-lah penting karena porsi penambahan pembangkit yang menggunakan gas dalam program 35 ribu MW cukup besar, yaitu 38 persen atau 13.400 MW.
Pemanfaatan gas oleh PLN terdiri dari gas pipa, gas terkompresi (CNG) dan gas cair (LNG). Ketiganya dapat menggantikan utilisasi bahan bakar minyak di masa depan. Dalam bauran energi, gas menempati urutan tertinggi kedua pemakaiannya di sektor kelistrikan Indonesia.
Di masa depan, penggunaan bahan bakar fosil akan semakin dikurangi dan akan digantikan dengan alternatif lain seperti energi terbarukan dan LNG sehingga porsi penggunaan LNG akan meningkat sekitar 300 persen pada 2025.
Keuntungan lain menggunakan gas dibandingkan dengan bahan bakar minyak adalah lebih bersih, ramah lingkungan, dan menurunkan biaya pokok produksi serta operasi pemeliharaannya. Namun kendala utama menggunakan gas ini adalah di transportasi atau logistik, dan penyimpanannya.
"Diharapkan kendala sulitnya transportasi gas ke lokasi pembangkit listrik yang tersebar di beberapa kepulauan di Indonesia dapat teratasi, karena PLN akan mendapatkan pola khusus logistik yang terintegrasi serta dokumen kelayakan pembangunan Terminal LNG untuk seluruh Pembangkit Gas sesuai RUPTL 2016-2025, sehingga dapat mendukung pencapaian target program 35 ribu MW," ujar Chairani‎.