Sri Mulyani Ungkap Dampak Penarikan Dana Besar-besaran di Bank

Stabilitas sistem keuangan bakal terganggu sehingga berdampak besar bagi masyarakat secara luas,

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 18 Nov 2016, 12:17 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2016, 12:17 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menuturkan, penarikan dana secara masif di bank atau rush money dapat merusak perekonomian Indonesia. Stabilitas sistem keuangan bakal terganggu sehingga berdampak besar bagi masyarakat secara luas, terutama kelompok miskin. Hal ini menyusul isu ajakan rush money pada aksi bela Islam 25 November mendatang.

"Ekspresikan pandangan politik dengan cara-cara politik. Tapi kalau ekspresinya dilakukan dengan cara sabotase atau melukai diri sendiri, yang kena masyarakat kelas menengah dan bawah," kata Sri Mulyani di Jakarta, seperti ditulis Jumat (18/11/2016).

Ditegaskan dia, masyarakat sangat berkepentingan menjaga ekonomi Indonesia tetap stabil. Jangan terpengaruh ajakan atau hasutan orang lain yang ingin menghancurkan Indonesia. Sebab dampak dari penarikan uang besar-besaran di bank sangat besar.

"Sektor keuangan kena dampaknya, ekonomi tidak stabil. Kalau ekonomi tidak stabil, yang kena masyarakat kelas tadi. Jadi kalau masyarakat peduli dengan perekonomian Indonesia, dia akan menjaga dan tidak mudah dihasut untuk merusak negaranya sendiri karena itu (rush money) adalah hasutan berbahaya," Sri Mulyani mengatakan.

Sri Mulyani yakin masyarakat Indonesia sangat memahami bahwa aksi tersebut hanya akan merugikan mereka sendiri, sehingga diharapkan tidak terjadi.

"Masyarakat tahu, itu tidak akan baik buat mereka sendiri. Jadi mereka tidak akan melakukan yang akan membahayakan masyarakat sendiri karena keinginan mereka menciptakan kondisi sosial yang baik dan kesempatan kita untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat," pungkas Sri Mulyani. (Fik/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya