Liputan6.com, Jakarta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat penyerapan biodiesel dengan campuran solar mencapai 2,52 juta Kilo Liter (KL) sampai November 2016. Pencampuran biodiesel tersebut merupakan bagian dari program mandatori Biodiesel 20 persen (B20).
Sekretaris Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan Konservasi Energi (EBTKE) Dadan Kusidana mengatakan, penyerapan sebesar 2,52 juta tersebut dengan periode 1 Januari sampai 22 November 2016.
"Itu 87 persen dari target," kata Dadan, di Kantor Direktorat Jenderal EBTKE, Jakarta, Jumat (25/11/2016).
Advertisement
Baca Juga
Menurut Dadan, dari 2,52 juta biodiesel yang sudah terserap tersebut 90 persen dicampur dengan solar subsidi dan 10 persen dengan solar non subsidi.
Penyerapan sampai November tersebut naik dibanding periode yang sama tahun lalu yang tercatat di bawah 1 juta KL.
"Ini naik dari tahun sebelumnya. Ini the highest. Sekarang baru di atas 2 juga tahun lalu di bawah satu juta. 480 sekian. 2014 1,9 juta," tutur Dadan.
Menurut Dadan, meski kenaikan penyerapan biodiesel terhitung signifikan, tetapi ada kendala pada penyerapan Mei yakni soal pengadaan.
Ditambah insiden terjadinya solar tercampur air beberapa pekan lalu, sehingga penyerapan tertunda 5 ribu KL.
"Kita dulu agak sedikit delay waktu pengadaan biodiesel edisi Mei. Sekitar tiga mingguan 95 persen dari target. Kejadian Plumpang, juga berkurang 5 ribu KL," tutup Dadan. (Pew/Nrm)