Liputan6.com, Jakarta - Jaringan pipa gas milik PGN di wilayah Surabaya kini banyak dimanfaatkan oleh para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Selain di Kampung Lontong, pasokan gas tersebut juga dipergunakan oleh pelaku usaha di Kampung Kue Rungkut, Surabaya, Jawa Timur.
Sales Area Head PGN Area Surabaya-Gresik, Misbachur Munir mengatakan, gas PGN mulai masuk ke kawasan tersebut pada 2014. Sebab, jaringan pipa gas milik perusahaan pelat merah tersebut dekat dengan kampung yang memproduksi berbagai macam kue khas Jawa Timur tersebut.
Baca Juga
"Kita suplai ke Kampung Kue di wilayah Rungkut, Surabaya, itu juga pakai gas. Sebelumnya mereka pakai LPG, kemudian beralih sejak 2014," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Kamis (1/12/2016).
Misbachur mengatakan saat ini ada sekitar 17 pelaku usaha pembuat kue yang memanfaatkan keberadaan gas PGN ini. Salah satunya adalah produsen kue lapis khas Surabaya.
"Di Kampung Kue ada sekitar 17 pembuat kue di sana. Mereka produksi, selain untuk konsumsi, biasanya juga untuk oleh-oleh. Contohnya kue lapis Surabaya," kata dia.
Menurut dia, banyak manfaat yang didapat oleh UMKM kue tersebut dengan menggunakan gas PGN, salah satunya adalah biaya bahan bakar yang lebih murah. Setidaknya dengan menggunakan gas PGN bisa menghemat biaya produksi UMKM tersebut hingga 50 persen.
"Manfaatnya sangat besar dirasa oleh para UKM di sana. Kalau pakai LPG 12 kg itu sekitar Rp 140 ribu, kalau gas PGN hanya sekitar Rp 50 ribu-Rp 60 ribu, jadi saving-nya hampir 50 persen. Jadi manfaatnya besar untuk bantu perekonomian mereka," kata dia.
Misbachur menyatakan, masuknya jaringan pipa gas PGN kepada pelanggan UMKM berkat dukungan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Hal ini diharapkan bisa menjadi contoh bagi daerah-daerah lainnya.
"Karena Pemkot juga support supaya UMKM didukung oleh PGN, untuk meningkatkan perekonomian mereka," kata dia.
Advertisement