200 Industri di Bekasi Manfaatkan Gas PGN

Setidaknya 11 kawasan industri di Bekasi, Jawa Barat yang sudah memanfaatkan jaringan pipa gas PGN.

oleh Septian Deny diperbarui 26 Nov 2016, 08:20 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2016, 08:20 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Pasokan gas PGN ke Bekasi, Jawa Barat, banyak dimanfaatkan oleh sektor industri. Setidaknya ada 11 kawasan industri di wilayah tersebut yang sudah bisa menikmati manfaat dari adanya jaringan pipa gas PGN.

‎Sales Area Head Area Bekasi Bambang Purwanto mengatakan, 11 kawasan industri tersebut antara lain kawasan industri Jababeka I sampai Jababeka VI‎, kawasan industri MM2100, kawasan industri Bekasi Fajar, kawasan industri Delta Mas, kawasan industri JIIC, dan kawasan industri Lippo. Sedangkan industri yang telah mendapatkan pasokan gas dari PGN sekitar 200 industri.

‎"Saat ini area Bekasi itu memang ada beberapa segmen, yaitu pelanggan industri, komersial dan rumah tangga. Saat ini memang kita yang paling besar dari sektor industri. Wilayah kerja saya itu dari‎ Pondok Ungu sampai ke timur ke daerah Lemahabang atau ke daerah Delta Mas," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, seperti ditulis Sabtu (26/11/2016).

Bambang mengungkapkan, saat ini PGN menyalurkan gas ke Bekasi sebesar 286 BBtud. Dari jumlah tersebut, sebagian besar diserap oleh industri. Sedangkan sisanya dialirkan ke pelanggan rumah tangga, komersil hingga pembangkit listrik.

"Paling banyak industri. Kalau industrinya sekitar 80 persen. Termasuk ke pembangkit Muara Tawar itu ada di belakang kita. Kita juga nggak ada masalah untuk pasokan, karena gas kita melimpah," kata dia.

Dia mengungkapkan,‎ banyak manfaat yang didapatkan pelanggan yang menggunakan gas PGN. Selain lebih efisien dan aman, gas juga dinilai lebih ramah lingkungan karena lebih sedikit mengeluarkan emisi gas buang.

"Mereka bisa lebih efisien, terus kita ada program Langit Biru. Itu lebih safety. Kemudian dari penyerapan SDM-nya tidak tambah. Kalau pakai BBM kan harus ada nambah SDM lagi. ‎Tenaga antar nya, operatornya, yang menanganinya harus khusus," jelas dia. (Dny/Ahm)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya