Liputan6.com, Jakarta PT KAI dan Perum Perumnas menandatangani kerjasama pengembangan kawasan yang terintegrasi dan inklusif berbasis Transit Oriented Development (TOD). ‎Pengembangan kawasan tersebut akan dilakukan di area sekitar Stasiun Bogor, Stasiun Tanjung Barat dan Stasiun Pondok Cina.
Direktur Utama Perum Perumnas Bambang Triwibowo mengatakan, dalam proyek kerjasama ini akan dibangun hunian ‎sebanyak 5.000 unit di 3 lokasi tersebut. Total investasi dalam proyek pengembangan ini sebesar Rp 2 triliun.
Baca Juga
"Ada 5.000 unit. Kalau di Bogor 4,2 hektar (ha), paling luas. Kemudian di Tanjung Barat 1 ha, terus di Depok (Pondok Cina) nggak luas," ujar dia di Stasiun Juanda, Jakarta, Senin (19/12/2016).
Advertisement
Namun demikian, lanjut Bambang, proyek yang dibangun di atas lahan milik KAI ini tidak semuanya diperuntukkan untuk hunian. Nantinya juga akan dibangun area komersial seperti tempat berdagang dan rumah makan di lokasi-lokasi tersebut.
"Ada 2Â lantai untuk komersial. Terus di atas roof garden. Di Depok itu bagus untuk mahasiswa. Di stasiunnya. Atasnya banyak, kayak di luar negeri," kata dia.
Bambang menilai, ‎dengan terus meningkatkan jumlah pengguna kereta di wilayah Jabodetabek, maka adanya hunian dan area komersial di sekitar stasiun akan banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai tempat tinggal, selain sebagai bentuk optimalisasi lahan milik KAI.
‎"Orang kalau bepergian ke mana-mana tinggal turun. Coba sekarang biaya transport sekarang berapa? Dari mana-mana. Kalau di situ kan murah.‎ Sekarang tanda tangan MoU mou, kemudian kita proses izin-izinnya, kemudian juga desain dan macem-macem. Mudahan dalam waktu 4 bulan bisa lah (mulai dibangun)," tandas dia.