Proyek Tol Medan-Tebing Tinggi Ditarget Rampung April 2018

Pembangunan jalan tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi menggunakan alokasi dana APBN dan investasi Badan Usaha Jalan Tol.

oleh Septian Deny diperbarui 24 Mar 2017, 19:30 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2017, 19:30 WIB
Pemerintah Percepat Pembangunan Proyek Jalan Tol Cijago-Depok- Immanuel Antonius-20170216
Suasana pembangunan tol Cijago di kawasan Depok, Jawa Barat, Kamis (16/2). Kementerian PUPR berupaya mempercepat pembangunan ruas tol porsi pemerintah yang dibangun melalui pinjaman dari China. (Liputan6.com/Immanuel Antonius )

Liputan6.com, Deli Serdang - Proyek tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi ditargetkan rampung pada April 2018. Tol sepanjang sepanjang 61,72 kilometer (km) ini terbagi menjadi 7 seksi.

Manager Lapangan PT Jasa Marga Kualanamu Tol (JMKT‎) Eka Haitama mengatakan, dari 7 seksi tol tersebut, Seksi I sampai Seksi VI sepanjang 52,85 km dari tanjung Morawa hingga Sei Rampah ditargetkan selesai akhir 2017. Sementara Seksi 7 Sei Rampah-Tebing Tinggi akan selesai April 2018.

"Sekarang progress fisik total 75 persen. Seksi I sampai Seksi VI Desember (2017) selesai, Seksi VII April 2018," ujar dia di Deli Serang, Sumatera Utara, Jumat (23/3/2017).

Saat ini, progres kontruksi fisik Seksi IA baru mencapai 0,39 persen, Seksi I sebesar 51,6 persen, Seksi II sebesar 81,8 persen, Seksi III sebesar 100 persen, Seksi IVA sebesar 89,4 persen, Seksi IVB sebesar 77,8 persen, Seksi V sebesar 67,7 persen, Seksi VI sebesar 66,6 persen. Sedangkan Seksi VII masih dalam pentelesaian karena terkendala masalah pengadaan lahan.

‎"Seksi VI masih di bawah 50 persen untuk pembebasan. Tapi April akan tender, ini panjang 8,87 km. Ini karena sebagian besar lahan masyarakat, banyak pemukiman di sana," tutur Eka.

Sebagai informasi, pembangunan jalan tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi menggunakan alokasi dana APBN dan investasi Badan Usaha Jalan Tol ( BUJT) PT Jasamarga Kualanamu Tol (JMKT). Dukungan APBN sebesar Rp 1,4 triliun terdiri dari 90 persen pinjaman China dan 10 persen dari negara yang bertujuan untuk meningkatkan kelayakan finansial ruas tol ini.

Dana tersebut digunakan untuk konstruksi Seksi I Simpang Tanjung Morawa-Simpang Perbarakan (7,5 Km) dan Seksi II Simpang Perbarakan-Kualanamu (7,05 Km) dengan panjang total 14,55 km.

Sementara untuk pengadaan lahan pada ruas tol yang dikerjakan pemerintah ini sudah mencapai 99,03 persen, dimana tersisa 2 persen lahan yang belum selesai. Penyelesaian lahan akan menggunakan konsinyasi di pengadilan sehingga ditargetkan Juli 2017 selesai.

Sementara PT JMKT mengerjakan konstruksi pada Seksi Ia di Tanjung Morawa (3,5 Km) dan Seksi I-Seksi VI dari Simpang Perbarakan hingga Tebing Tinggi sepanjang 47,17 km dengan biaya Rp 4,1 triliun.

Nantinya setelah rampung keseluruhan, PT JMKT akan mengoperasikan ruas tol Medan- Kualanamu-Tebing Tinggi termasuk yang dibangun Pemerintah.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya