Investor Prancis Gandeng Wika Bangun Jalan Kerangka Baja

Proyek pembangunan jalan akan memakai teknologi ultra high performance concrete yang dikembangkan Prancis.

oleh Nurmayanti diperbarui 30 Mar 2017, 09:45 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2017, 09:45 WIB
Investor asal Perancis melalui PT Matiere Bridge Building Indonesia menggandeng PT Wijaya Karya (Persero) Tbk untuk bekerjasama mengembangkan proyek jalan dan jembatan kerangka baja.(Dok/Liputan6.com)
Investor asal Perancis melalui PT Matiere Bridge Building Indonesia menggandeng PT Wijaya Karya (Persero) Tbk untuk bekerjasama mengembangkan proyek jalan dan jembatan kerangka baja.(Dok/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Investor asal Perancis melalui PT Matiere Bridge Building Indonesia menggandeng PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau Wika untuk bekerjasama mengembangkan proyek jalan dan jembatan kerangka baja.

Ini tertuang dalam nota kesepahaman yang ditandatangani Direktur Keuangan Wika ANS Kosasih dan Chairman Matiere Philippe Matiere dan disaksikan Presiden Perancis, Francois Hollande pada Rabu (29/3/2017) kemarin.

Kerjasama ini meliputi tiga agenda utama, antara lain pengerjaan rangka baja untuk jembatan dan jalan tol dengan teknologi tinggi, pembangunan pabrik dan fasilitas produksi rangka baja jembatan dan jalan tol.

Adapun teknologi yang dipakai ultra high performance concrete, di mana produk rangka baja dan beton yang diproduksi akan lebih ringan, lebih tipis namun jauh lebih kuat serta dapat diproduksi dalam bentuk modular sehingga mempermudah perencanaan dan mempercepat pemasangan dalam berbagai proyek infrastruktur.

"Yang membuat kami tertarik adalah komitmen dari Matiére yang menyatakan bahwa produk fabrikasi yang akan dihasilkan akan mengandung 91 persen local content. Ini berarti kami sebagai BUMN tidak hanya menjadi tukang tetapi juga berperan besar dalam proses produksi," ujar Kosasih, Kamis (29/3/2017).

Dia mengatakan terkait produksi baja Wika dan Matieré akan mengadakan kerjasama dengan Krakatau Steel. Langkah ini demi mendongkrak juga sinergi BUMN.

"Yang tak kalah menariknya bagi kami adalah alih teknologi yang akan diperoleh Wika sebagai mitra strategis Matiére karena nantinya kita akan membangun pabrik bersama untuk memproduksi produk-produk rangka baja dan beton berteknologi tinggi. Salah satunya adalah teknologi ultra high performance concrete di mana pemasangan dan penyambungan modul atau segmen jembatan dan jalan tol yang dulunya dalam hitungan hari atau jam sekarang bisa diselesaikan dalam hitungan menit," dia menambahkan.

Selain hal-hal di atas, kerjasama ini juga akan memberikan peluang bagi  Wika untuk mengembangkan bisnis di luar negeri, terutama di negara-negara di mana Matiére telah menjadi pemimpin pasar.

Pada tahun ini Wika telah mengantongi beberapa kontrak untuk pekerjaan jalan dan jembatan diantaranya pembangunan jalan tol Serang-Panimbang senilai Rp 2,85 triliun, tol Cengkareng-Kunciran senilai Rp 1,98 triliun, Natar Bora Road di Timor Leste senilai Rp 157,7 miliar.

Sedangkan untuk pembangunan jembatan diantaranya jembatan Tumbang Sumba Kalimantan Tengah senilai Rp 259,4 miliar dan pembangunan jalan dan jembatan di Soibada Timor Leste dengan senilai kontrak Rp 98,4 miliar.

''Kebutuhan pembangunan jalan dan jembatan di Indonesia semakin meningkat seiring dengan semakin berkembangnya perekonomian di setiap daerah di Indonesia,'' ungkap Kosasih.

Dia menuturkann saat ini dari target kontrak baru senilai sekitar Rp 43 triliun, Wika telah memperoleh sekitar 34,6 persen di minggu III Maret, di mana sebagian besar berasal dari proyek-proyek infrastruktur.

"Hal ini sejalan dengan tujuan WIKA untuk menjadi pelaku bisnis terdepan di Industri infrastruktur tanah air,'' tambah Kosasih.

Sejumlah proyek ini tentunya menjadi peluang bagi Matiere untuk turut terlibat ke depannya bila sesuai dengan teknologi jembatan modular yang dimiliki  investor asal Prancis ini.

Menurut Philippe Matiére salah satu jembatan sepanjang 1,2 kilometer yang dibangun Matiére di Filipina, menyeberangi salah satu sungai terbesar di Manila, dapat diselesaikan hanya dalam waktu 6 bulan dengan teknologi mereka.

Sementara  jika menggunakan teknologi produksi konvensional dapat memakan waktu hingga 2 tahun lamanya.

Matiére sangat tertarik untuk berinvestasi di Indonesia karena Wikasebagai mitra strategis dinilai akan menjadi pasangan yang ideal untuk dapat memfasilitasi untuk penyediaan lahan, perijinan, fasilitas produksi dan sumber daya manusia yang tepat untuk kebutuhan fabrikasi serta tentunya menyediakan pasar sebagai salah satu pemain terbesar di industri infrastruktur tanah air.

Selama ini dalam pembangunan jalan dan jembatan baja, Wika selalu menggunakan produk anak usahanya yakni Wika Industri Konstruksi, sedangkan untuk pengerjaan jalan dan jembatan beton,menggunakan produk Wika Beton. Teknologi yang ditawarkan Matiere diyakini akan semakin melengkapi ragam produk anak usaha perusahaan WIKA tersebut.


Tag Terkait

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya