Jokowi Minta Peningkatan Kerja Sama Perdagangan dengan Bahrain

Saat ini investasi Bahrain di Indonesia baru untuk tiga proyek sekitar US$ 800 ribu.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 31 Mar 2017, 15:31 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2017, 15:31 WIB
20170113-Jokowi-Temui-Pelaku-Industri-Jakarta-AY
Presiden Joko Widodo memberi keterangan saat melakukan pertemuan dengan pelaku industri jasa keuangan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (13/1). Jumlah UMKM di Indonesia terbilang cukup besar, yaitu lebih dari 50 juta UMKM. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan kehormatan dari Parlemen Kerajaan Bahrain di Istana Merdeka. Jokowi meminta ada peningkatan kerja sama perdagangan antara Indonesia dengan Bahrain.

Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman Mohammad Fachir mengatakan, kerja sama parlemen antara Indonesia dan Bahrain berjalan dengan baik. Ini bisa membantu peningkatan kerja sama pemerintah dengan negara-negara sahabat lainnya.

Jokowi saat itu menyampaikan adanya peningkatan kerja sama bidang ekonomi sebesar 30 persen atau senilai US$ 101 juta. Meski penduduknya kurang dari 1,5 juta jiwa peluang perdagangan tetap terbuka lebar.

"Karena itu beliau tetap mengharapkan potensi perdagangan terutama untuk produk Indonesia seperti furniture, garmen, tekstil dan lain-lain lebih ditingkatkan lagi," kata AM Fachir di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (31/3/2017).

Saat ini investasi Bahrain di Indonesia baru US$ 800 ribu atau sekitar Rp 10,65 miliar(asumsi kurs Rp 13.323 per dolar Amerika Serikat) untuk tiga proyek. Di sisi lain, Parlemen Bahrain juga mengapresiasi dukungan Indonesia terhadap Bahrain di berbagai forum internasional, terutama peningkatan penanganan terorisme.

"Karena seperti Bahrain Indonesia dan berbagai negara di dunia juga mengalami akibat dari terorisme karena itu peningkatan kerja sama berjalan baik secara bilateral maupun multilateral perlu ditingkatkan," ujar dia.

Selain itu, Presiden Jokowi juga meminta dukungan dari Bahrain untuk upaya kerja sama dengan Gulf Cooperation Consil (GCC) economic partnership di kawasan. Jadi segera terwujud GCC Economic Partnership.

"Bapak Presiden juga mengundang Raja Al Khalifah untuk datang ke Indonesia. Demikian juga disampaikan rencana kunjungan Ketua DPR RI ke Bahrain," ujar dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya