Liputan6.com, New York - Harga minyak mencatatkan penurunan terbesar dalam satu hari. Penurunan harga minyak didorong pasokan bensin naik secara mingguan untuk pertama kali dalam dua bulan.
Selain itu, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) di bawah US$ 51 per barel usai rilis bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve.
"Tidak ada hal signifikan dari rilis the Federal Reserve. Tak ada hal yang menghentikan the Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga pada Juni, jadi dolar AS reli dan menambah tekanan ke harga minyak," ujar Analis Price Futures Group Phil Flynn seperti dikutip dari laman Marketwatch, Kamis (20/4/2017).
Baca Juga
Harga minyak WTI untuk pengiriman Mei turun US$ 1,97 atau 3,8 persen menjadi US$ 50,44 per barel di New York Mercantile Exchange. Sedangkan di London, harga minyak Brent untuk pengiriman Juni melemah 3,6 persen ke level US$ 52,93 per barel.
The US Energy Information Administration merilis sejumlah data. Pasokan minyak turun 1 juta barel hingga pekan berakhir 14 April. The American Petroleum Institute melaporan pasokan minyak turun 840 ribu barel. Sementara itu, pasokan minyak naik 1,5 juta barel dari perkiraan turun 2 juta.
"Hasil imbal dalam persediaan minyak akhirnya dipengaruhi pasokan bensin," ujar John Macaluso, Analis Tyche Capital Advisors.
Advertisement