Begini Cara Pekerja Panasonic Gobel Rayakan Hari Buruh

Mengubah kebiasaan Hari Buruh dari demo menjadi kegiatan positif tak menghilangkan roh kalangan buruh dalam memperjuangkan kesejahteraan.

oleh Septian Deny diperbarui 01 Mei 2017, 15:00 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2017, 15:00 WIB
20170501-Massa Buruh Mulai Bergerak dari HI ke Istana Merdeka-Angga
Mengubah kebiasaan Hari Buruh dari demo menjadi kegiatan positif tak menghilangkan roh kalangan buruh dalam memperjuangkan kesejahteraan.

Liputan6.com, Jakarta - Serikat Pekerja Panasonic Gobel (FSPPG) kembali memperingati Hari Buruh atau May Day dengan konsep Festival Hari Buruh. Festival tersebut mengusung berbagai kegiatan mulai dari olahraga, bazar, hingga donor darah.

Presiden FSPPG Gobel, Djoko Wahyudi ‎mengatakan, mulai 2009, setiap 1 Mei telah dijadikan hari libur dalam Kalender Kerja Perusahaan. Hal tersebut kemudian diikuti dengan era di mana para pekerja di Panasonic Gobel memulai tradisi memperingati May Day dengan konsep festival.

Untuk tahun ini, lanjut dia, FSPPG menyambut Hari Buruh dengan tema May Day is Compliance Day, dan diisi berbagai kegiatan dari 9 April sampai 1 Mei, antara lain, Porseni FSPPG berupa pertandingan voli, futsal, tenis meja dan bulu tangkis.

Selain itu juga donor darah, pendaftaran beasiswa, mudik nyaman, lomba mancing, buruh mengaji, memasak, funbike, permainan untuk anak karyawan dan lain-lain.

Djoko mengungkapkan, dengan mengubah kebiasaan Hari Buruh dari aksi demo menjadi kegiatan positif tidak akan menghilangkan roh kalangan buruh dalam memperjuangkan tingkat kesejahteraan.

“Saya rasa, demo adalah salah satu pilihan kendaraan dalam menyuarakan persoalan ketenagakerjaan. Kita juga bisa menyuarakan isu ketenagakerjaan melalui kendaraan lain," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (1/5/2017).

Selain itu, dia juga menyampaikan keprihatinannya terhadap berkurangnya jumlah anggota serikat pekerja hingga 700 ribu orang dalam tiga tahun terakhir. Hal tersebut tidak terjadi di perusahan Panasonic Gobel karena FSPPG dan manajemen selalu mengedepankan dialog sosial untuk mencari kesepakatan.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Panasonic Gobel Indonesia, Hiroyoshi Suga menyatakan, pada 2016 lalun meski pasar domestik mengalami penurunan, Panasonic bisa membukukan pertumbuhan lebih dari 15 persen dari peralatan rumah tangga. "Kami menargetkan pertumbuhan bisnis tiga kali lipat pada 2020," tandas dia. (Dny/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya