Banyak Surga Wisata Tersembunyi, Raja Ampat Masih Butuh Promosi

Promosi menjadi salah satu faktor penting berkembangnya suatu kawasan wisata

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 09 Mei 2017, 16:30 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2017, 16:30 WIB
 Spirit Freedom of The Press Harmony in Diversity di Raja Ampat (Foto: Dok IJTI)
Spirit Freedom of The Press Harmony in Diversity di Raja Ampat (Foto: Dok IJTI)

Liputan6.com, Jakarta Promosi menjadi salah satu faktor penting berkembangnya suatu kawasan wisata. Tak terkecuali surga wisata, Raja Ampat yang tak akan terkenal jika tak ada promosi.

Sekretaris Daerah Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, Yusuf Salim mengatakan, salah satu media promosi yang vital adalah media. Dalam hal ini peran pers menurut Yusuf sangat dibutuhkan.

"Pers ini sangat dibutuhkan untuk promosi, karena pemerintah daerah punya keterbatasan dalam promosi," tutur Yusuf di acara Seminar bertajuk Spirit Freedom of The Press Harmony in Diversity di Raja Ampat yang diadakan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) di Papua Barat akhir pekan kemarin.

Yusuf Salim mengharapkan Raja Ampat semakin dikenal sebagai tempat wisata yang sangat menarik di Indonesia karena menawarkan banyak keindahan alam, yang tak dimiliki daerah lain.

Terkait promosi, pihak dunia usaha sepakat. Lakshmi Sidarta dari Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mengatakan, tak semua orang tahu mengenai keindahan Raja Ampat. Apalagi kepulauan di Papua Barat ini punya ribuan pulau yang belum semuanya diketahui publik.

"Apalagi (dengan adanya) televisi audio visual. Ini jangkauannya 150 persen, bukan 100 persen lagi. Karena yang tersembunyi itu akan terlihat," kata Lakhsmi seraya menyebut jika Raja Ampat juga bisa jadi pintu pariwisata bagi Papua secara keseluruhan.

Terkait hal tersebut, Ketua Umum IJTI, Yadi Hendriana mengatakan pers di daerah selama ini didorong untuk menonjolkan potensi di daerah masing-masing.

"Kita menanamkan jurnalis di daerah untuk lebih menjelajah potensi di daerah agar itu kemudian diketahui oleh publik," tambah Yadi.

Dalam kesempatan itu juga, dibahas mengenai peluang investasi di Raja Ampat. Sekda Yusuf Salim mengatakan, pemerintah Kabupaten Raja Ampat sangat terbuka dengan investasi yang masuk. Untuk mendukung hal tersebut, pemerintah daerah juga memiliki beberapa kelonggaran.

"10 tahun kemarin kita lepaskan pajak dan lainnya untuk membebaskan investasi. Jika ada persoalan berkaitan dengan izin dan lainnya, jangan sungkan sms saja, kami juga punya website," tutur Yusuf.

Seminar yang digelar di Gedung Pari, Raja Ampat, Papua Barat ini, menghadirkan pembicara Ketua Dewan Pers Yoseph Adi Prasetyo, Ketua Umum IJTI Yadi Hendriana, Sekda Kabupaten Raja Ampat Yusuf Salim, Kabag Ren Polres Raja Ampat Kompol Markus Ramba, dan Laksmi Sidharta dari GAPKI mewakili dunia usaha.

Selain seminar, dilakukan juga pengukuhan pengurus IJTI Papua Barat.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya