Persiapan Arus Mudik 2017, Menhub Bakal Tinjau Brexit

Budi Karya mengaku trauma dengan apa yang terjadi pada arus mudik tahun lalu dimana ada kemacetan parah di keluar tol Brebes Timur (Brexit).

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 18 Mei 2017, 15:25 WIB
Diterbitkan 18 Mei 2017, 15:25 WIB
20161223-Tol-Brexit-saat-Natal-AY
Sejumlah Petugas saat mengatur lalu lintas di jalur keluar tol Berebes, Jawa Tengah, Jumat (23/12) Hingga saat ini belum terjadi antrian panjang hingga menuju jalur pantura Berebes. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi memastikan akan meningkatkan koordinasi dengan beberapa stakeholder untuk mempersiapkan arus mudik dan arus balik Lebaran 2017.

Budi Karya mengaku trauma dengan apa yang terjadi pada arus mudik tahun lalu dimana ada kemacetan parah di keluar tol Brebes Timur atau yang lebih populer disebut Brexit.

"Demi persiapan Lebaran, besok minggu (21/5) kami akan mengundang stakeholder pengelola arus mudik, mulai dari Kementerian PUPR, Polisi dan lainnya untuk mengunjungi Brexit," kata Budi Karya di kantornya, Kamis (18/5/2017).

Budi Karya menambahkan, dirinya menghimbau kepada masyarakat yang akan mudik nanti untuk tidak menjadikan Brexit sebagai jalan utama. Dia menyarankan untuk juga melewati jalur pantura dan jalur lintas selatan Pulau Jawa‎.

Direncanakan, volume kendaraan yang akan melalui pintu tol Brexit akan dibatasi. Setiap kali ada kemacetan kurang lebih 2 kilometer (km) maka kendaraan akan dikeluarkan melalui pintu tol sebelumnya.

Brexit menjadi salah satu titik yang menjadi perhatian dalam arus mudik tahun ini. Selain itu, masih ada beberapa titik yang pengawasan dan persiapannya akan dilakukan lebih intens, yaitu Stasiun Gambir, Stasiun Pasar Senen, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Pelabuhan Merak, Pelabuhan Balikpapan dan Pelabuhan Batam.

"Jadi selain Brexit, lima titik itu menjadi perhatian kita, karena hasil kajian, beberapa lokasi itu akan sangat padat saat mudik nantinya," tegas Budi Karya.

Untuk memaksimalkan pelaksanaan pengamanan arus mudik tahun ini, Menhub mengaku sebelum operasi angkutan lebaran dimulai, akan mengumpulkan beberapa pemerintah daerah dan dinas perhubungan terkait.

Sebelumnya, ‎‎Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Triputra Zuna mengatakan, sejumlah ruas tol yang tengah dalam proses pembangunan akan dibuka secara fungsional alias tanpa dikenakan tarif pada mudik Lebaran tahun ini. Dibukanya ruas-ruas tol tersebut diharapkan akan mengurangi kepadatan kendaraan pada titik-titik rawan kemacetan.

Dengan dibukanya ruas tol ini, diharapkan akan menambah kapasitas jalan yang digunakan saat mudik. "Paling tidak ada tambahan kapasitas dri jalan yang ada, titik-titik simpul (kemacetan) bisa lebih menyebar," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Senin (24/4/2017).

Namun Herry juga memastikan peristiwa kemacetan parah seperti yang terjadi di pintu keluar Brebes Timur (Brexit) tidak akan terulang. Hal ini karena akan ada banyak pintu keluar yang disediakan agar semua kendaraan tidak menuju satu titik pintu keluar saja. ‎"Contoh kalau dulu kan kumpul di Brebes Timur, sekarang ada di Brebes, Pemalang, Tegal, sesuai dengan tujuannya," kata dia.

Selain itu, rencananya ruas tol fungsional ini hanya akan dibuka untuk satu arah saja. Jadi saat arus mudik hanya menuju daerah-daerah tujuan mudik saja, begitu juga sebaliknya saat arus balik. "Prinsipnya sudah bisa dilalui paling tidak 2 lajur 1 arah. Nanti pada arah balik akan diterapkan sebaliknya," tandas dia.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya