Dugaan Keterlibatan Rusia di Pemilu AS Bebani Gerak Wall Street

Seorang penasihat senior di Gedung Putih sedang melakukan investigasi mengenai kemungkinan adanya keterlibatan Rusia atas di pemilu AS.

oleh Arthur Gideon diperbarui 20 Mei 2017, 05:00 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2017, 05:00 WIB
Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 141,82 poin atau 0,69 persen menjadi 20.804,84.
Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 141,82 poin atau 0,69 persen menjadi 20.804,84.

Liputan6.com, Jakarta - Wall Street ditutup naik pada perdagangan Jumat (Sabtu pagi waktu Jakarta), setelah sebelumnya sempat menyentuh rekor tertinggi. Investor sedikit menahan transaksi di akhir perdagangan karena khawatir dengan situasi politik di Amerika Serikat (AS) usai keluarnya dua tulisan yang melibatkan Presiden AS Donald Trump.

Mengutip Reuters, Sabtu (20/5/2017), Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 141,82 poin atau 0,69 persen menjadi 20.804,84. S&P 500 menguat 16,01 poin atau 0,68 persen menjadi 2.381,73. Sedangkan Nasdaq Composite menambahkan 28,57 poin atau 0,47 persen ke level 6.083,70.

Sebuah tulisan di Washington Post mengungkapkan bahwa seorang penasihat senior di Gedung Putih sedang melakukan investigasi mengenai kemungkinan adanya keterlibatan Rusia untuk mengganggu pemilihan presiden AS di 2016.

Secara terpisah, New York Times juga melaporkan bahwa Trump telah berbicara kepada salah satu pejabat di Rusia di Gedung Putih bahwa ia cukup lega setelah menurunkan James Comey dari jabatan Direktur FBI di tengah penyelidikan keterlibatan Rusia dalam pemilihan presiden AS.

New York Times telah memiliki beberapa dokumen yang memberikan informasi yang cukup mendalam mengenai hal tersebut. Salah satu dokumen tersebut adalah rangkuman pembicaraan antara Trump dengan salah seorang pejabat Rusia.

Manajer Portofolio Kingsview Asset Management, Chicago, AS, Paul Nolte menjelaskan, dua tulisan tersebut memberikan sentimen negatif kepada Wall Street. Tetapi sentimen tersebut tidak terlalu besar karena terlihat indeks masih berada di zona positif.

"Dengan penutupan di Jumat ini, kita sekarang memiliki dua hari untuk memikirkan dan melihat apa yang terjadi sebenarnya," jelas dia.

Selain itu, pelaku pasar di Wall Street juga sedang menimbang mengenai janji-janji reformasi kebijakan ekonomi Trump. Salah satu kebijakan yang sangat dinanti oleh pelaku pasar adalah rencana pemotongan pajak untuk pribadi dan juga perusahaan guna mendorong pertumbuhan ekonomi. (Gdn/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya