Potensi Investasi Malaysia di RI Capai Rp 120 Triliun

Malaysia merupakan negara terbesar kedua di ASEAN yang menanamkan modalnya di Indonesia.

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 23 Mei 2017, 22:06 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2017, 22:06 WIB
20151113-Ilustrasi Investasi
lustrasi Investasi Penanaman Uang atau Modal (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Potensi investasi perusahaan-perusahaan asal Malaysia din Indonesia mencapai lebih dari Rp 120 triliun. Malaysia merupakan negara terbesar kedua di ASEAN yang menanamkan modalnya di Indonesia.

Hal tersebut terungkap di acara Indonesia-Malaysia Bussines Matching yang digelar di Gran Melia Hotel Jakarta, Selasa (23/5). Pertemuan ini dijembatani oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo,

Angka tersebut berasal dari potensi investasi Malaysia khususnya di proyek listrik dan pabrik semen sebesar total Rp 61,1 triliun dan peluang proyek infrastruktur dan properti yang ditawarkan oleh BUMN di Indonesia sejumlah Rp 65,6 triliun.

Tercatat pada periode Januari-Desember 2016, investasi Malaysia di Indonesia mencapai US$ 1,1 Miliar. Saat ini Investasi Malaysia terutama masuk dalam sektor konstruksi, industri makanan, perkebunan dan perbankan.

Dalam kesempatan itu, Eko memaparkan isu-isu terkini mengenai bagaimana meningkatkan iklim investasi khususnya untuk investor Malaysia melalui reformasi kebijakan investasi dan perbaikan tata laksana penanaman modal dan industri yang ditawarkan.

"Kemudian upaya deregulasi terhadap kemudahan berinvestasi yang dilakukan Pemerintah Indonesia dengan tujuan membantu meningkatkan iklim investasi Malaysia di Indonesia," tutur Eko dalam keterangan resminya, Selasa (23/5/2017).

Eko juga memastikan untuk terus membantu mencari peluang investasi khususnya dari Malaysia. Upaya tersebut juga bekerjasama dengan Duta Besar Indonesia di Malaysia, Rusdi Kirana.

Tim akan terus mengidentifikasi dan mengatasi persoalan yang menghambat investasi di Indonesia sesuai masukan dari pelaku bisnis di Malaysia dan di Indonesia," tambahnya.

Dia juga menyebut, Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia dan Asosiasi Indonesia-Malaysia akan terus mengawal kelancaran proses realisasi investasi berkoordinasi dengan kementerian terkait.

 

Lebih dari 20 (dua puluh) perusahaan Malaysia dari sektor listrik, infrastruktur, toll road dan properti serta 40 (empat puluh) perusahaan termasuk BUMN (PT PP, PT Wika, PT Jasa Marga, PT Bukit Asam, ITDC, Semen Baturaja, Semen Padang) serta perusahan swasta Indonesia, seperti Rajawali, Minamas, Sinarmas, dan Blue Bird akan menggali potensi investasi Malaysia sebesar Rp 61,1 triliun. Selalin itu, peluang potensi investasi Malaysia dengan proyek-proyek yang ditawarkan oleh BUMN dari Indonesia adalah sebesar Rp 65, 6 triliun.

Pertemuan pelaku bisnis (one-on-one meeting) tersebut juga dilanjutkan dengan Pertemuan, Indonesia-Malaysia Business Networking yang juga dihadiri oleh Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri BUMN, Rini Soemarno,

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya