Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 25 ribu ton bawang putih akan masuk ke pasaran dalam waktu dekat. Keberadaan bawang putih impor tersebut diharapkan bisa menekan harga di pasaran.
Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengatakan, selama ini kebutuhan bawang putih di dalam negeri masih sangat bergantung impor. Dari kebutuhan yang mencapai 500 ribu ton, 95 persen dipasok dari impor.
"Bawang putih 95 persen impor. Mayoritas dari China, sedikit dari India. Karena ini sudah terbiasa," ujar dia di Kantor Kemendag, Rabu (31/5/2017).
Baca Juga
Keberadaan 25 ribu ton ini diketahui seiring kebijakan tata niaga bawang putih, di mana para importir dan distributor wajib melaporkan kepemilikan stoknya.
Advertisement
"Stok terus berkembang. Mereka terus mendaftar, setelah tata niaga diatur, mereka suplai kemana, ini harus merata ke semua daerah. Sampai saat ini ada 16 ribu ton yang sudah terdaftar dari 26 importir, ini masih nambah lagi. Itu di luar Rp 9.000 ton. Jadi ada 25 ribu ton yang akan segera masuk," tutur dia.
Menurut dia, jumlah tersebut akan terus bertambah. Dalam 1-2 minggu ke depan akan ada lagi tambahan bawang putih dari panen di dalam negeri dan impor.
"Yang panen baru akan masuk. Dalam 1-2 minggu jumlah yang masuk akan lebih besar lagi. Pelabuhan juga bukan hanya di Tanjung Perak, tapi Tanjung Priok dan Bitung sehingga jangkauan pasar akan teratasi," tandas dia.