Naduk Batal Jadi Pulau Karantina untuk Hewan

Letak geografis Pulau Naduk yang berada di cekungan dengan kedalaman hingga 80 cm menjadi rawan terendam banjir rob.

oleh Septian Deny diperbarui 08 Jun 2017, 12:45 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2017, 12:45 WIB
(Foto: Istimewa/civas.net)
Pulau Naduk

Liputan6.com, Jakarta - Rencana menjadikan Pulau Naduk, Bangka Belitung sebagai pulau karantina tampaknya tidak akan terwujud. Lantaran pulau ini dinilai tidak memenuhi syarat untuk dijadikan pulau karantina oleh Badan Karantina Kementerian Pertanian (Kementan).

Kepala Badan Karantina Kementan Banun Harpini mengatakan, pihaknya telah menyelesaikan proses analisis dampak lingkungan (amdal). Namun hasilnya, Pulau Naduk dinilai tidak cocok dijadikan sebagai tempat karantina hewan.

‎"Studi amdal sudah selesai. Kita juga sudah lakukan koordinasi. Hasil amdal ternyata lahan di Pulau Naduk tidak visible di bangun instalasi karantina," ujar dia di Kantor Kementan, Jakarta, Kamis (8/6/2017).

Dia menuturkan, letak geografis Pulau Naduk berada di cekungan dengan kedalaman hingga 80 cm di atas permukaan laut. Hal tersebut membuat pulau ini rawan terendam banjir rob.

"Karena dia dalam cekungan sehingga maksimal 15 cm-80 cm di atas permukaan laut. Bahkan saat melakukan amdal itu terendam karena rob. Tidak mungkin suatu saat nanti kalau ke sana. Ini kendala teknis. Di sana ada habitat buaya," jelas dia.

‎Untuk sementara, lanjut Banun, pihaknya belum mencari lokasi baru sebagai pengganti Pulau Naduk. Sebab, payung hukum mengenai pulau karantina tersebut belum terbit hingga saat ini. Selain itu, dibutuhkan keterlibatan banyak pihak dan investasi yang besar untuk membangun sebuah pulau karantina.

"Pulau lain, nanti tergantung pemerintah karena RPP (Rancangan Peraturan Pemerintah) pulau karantina juga belum terbit sampai saat ini. Itu indikasi nanti kita sulit. Kalau pun cari lokasi baru harus jadi program nasional, karena butuh keterlibatan banyak pihak dan investasi yang besar," jelas dia.

Sebelumnya pemerintah mendorong pulau karantina untuk ternak sapi. Ini agar mengantisipasi penyakit kuku dan mulut yang biasa dibawa ternak sapi. Tujuannya agar daging sapi aman dikonsumsi.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya