Desa di China Gelar Lomba Makan Serangga Berhadiah Emas Batangan

Beberapa turis yang menerima tantangan harus menutup mata agar tak melihat serangga yang mereka santap.

oleh Vina A Muliana diperbarui 28 Jun 2017, 18:06 WIB
Diterbitkan 28 Jun 2017, 18:06 WIB
Turis makan serangga di China
Turis makan serangga di China (scmp)

Liputan6.com, Jakarta Turis yang mengunjungi Desa Lijiang di Provinsi Yunnan, China dihadapkan dengan tantangan aneh. Bagi siapapun yang berani menyantap serangga cacing bambu dan belalang terbanyak dalam waktu lima menit, maka ia berhak membawa pulang hadiah berupa emas batangan.

Meski terdengar tak biasa, lomba tersebut nyatanya mampu menarik minat masyarakat luas. tak sedikit turis yang memberanikan diri menyantap serangga yang disebut sebagai makanan khas warga desa Lijiang.

Seperti dilaporkan scmp, Rabu (28/6/2017), beberapa turis yang menerima tantangan harus menutup mata agar tak melihat serangga yang mereka santap. Sementara beberapa yang lain cukup berani menyantap serangga-serangga itu.

Seorang turis wanita asal Guangdong mampu menahbiskan 500 gram serangga dalam tantangan tersebut. Namun sayang, ia memilih berhenti karena ia menganggap serangga yang disajikan "terlalu kering dan memiliki rasa tidak enak," dia menuturkan.

Pemenang lomba ini merupakan turis pria yang berhasil menyantap serangga seberat 1,23 kilogram. Namun sayang, hingga berita ini diturunkan belum diungkap berapa berat emas batangan yang boleh dibawa pulang.

Konsumsi serangga di China sebagai bahan pangan memang sudah dilakukan sejak lebih dari 20 tahun yang lau. China mulai mempromosikan serangga sebagai makanan sejak tahun 1996.

Saat itu promosi inipun disetujui China Food and Drug Administration and the National Health and Family Planning Commission. Sekitar 30 produk kesehatan di China menggunakan semut sebagai bahan utamanya.

Simak video menarik berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya