Liputan6.com, Yogyakarta - Pemudik yang menggunakan moda transportasi udara di Indonesia meningkat lebih dari 40 persen dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Hal ini menunjukkan tingkat kesejahteraan masyarakat meningkat signifikan selama 2,5 tahun terakhir.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat, pada tahun ini, pemudik dengan pesawat berjumlah 6,2 juta orang selama arus mudik dan arus balik. Angka itu melonjak 12 persen ketimbang 2016 dengan jumlah pemudik saat Lebaran 4,9 juta orang.
Namun, jumlah pemudik dengan pesawat pada tahun lalu ternyata juga meningkat 12 persen jika dibandingkan dengan pemudik 2015.
"Masyarakat lebih sejahtera karena biasanya mereka membeli tiket bus, kereta api, atau kapal, akan tetapi kini beralih ke tiket pesawat," ujar Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Agus Santoso, saat meninjau Posko Terpadu Mudik di Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Jumat (30/6/2017).
Ia menilai, kenaikan penggunaan pesawat saat momen mudik Lebaran tahun ini oleh masyarakat juga menjadi indikator kesuksesan pemerintahan Indonesia.
Persentase mudik menggunakan pesawat paling besar, tutur Agus, terdapat di empat bandara di Jawa Tengah dan Timur. Lokasinya, yakni Yogyakarta, Solo, Semarang, Solo, dan Surabaya.
Pemudik juga tidak hanya dari dalam negeri, tetapi juga dari luar negeri, yakni Hong Kong dan Timur Tengah. "Dari persentase penumpang mudik, yang ke luar negeri 8 persen," jelas Agus.
GM PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto Agus Pandu Purnama menyebutkan total penumpang di Bandara Adisutjipto meningkat 26,91 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu. "Kami memprediksi arus balik akan lebih dari puncak di arus mudik," tuturnya.
Ia juga mengatakan Bandara Adisutjipto memberlakukan penambahan jam operasional sampai pukul 24.00 WIB dengan jumlah penerbangan ekstra sebanyak delapan, lebih banyak ketimbang tahun lalu yang bertambah lima penerbangan ekstra. (SwitzySabandar)
Advertisement
Simak video menarik berikut ini:
Baca Juga