Jurus Kemenhub Kurangi Pemudik Bermotor Lebaran Tahun Depan

Tahun depan, Kemenhub berupaya untuk mengoptimalkan angkutan umum yang bertujuan untuk mengurangi pengguna kendaraan pribadi,

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 07 Jul 2017, 09:30 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2017, 09:30 WIB
Pemerintah Nilai Mudik 2017 Berjalan Lancar dan Baik
Menhub Budi Karya Sumadi saat menjelaskan hasil Mudik 2017 di Jakarta, Kamis (6/7). Kemacetan arus mudik tahun ini dapat diurai dan angka kecelakan saat mudik dapat ditekan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi membeberkan rencana yang akan dilakukan Kementerian Perhubungan agar penyelenggaraan mudik tahun depan dapat berjalan lebih baik lagi dari tahun ini.

Tahun depan, Kemenhub berupaya untuk mengoptimalkan angkutan umum yang bertujuan untuk mengurangi pengguna kendaraan pribadi, khususnya pengguna sepeda motor yang setiap tahunnya meningkat.

Budi mengungkapkan, akan melakukan upaya peningkatan kapasitas angkutan umum melalui berbagai cara. Di sektor udara misalnya, Ia mengatakan akan mengoptimalkan bandara-bandara seperti Semarang dan Solo untuk mengurangi beban kapasitas di Bandara Soekarno Hatta Jakarta dan Bandara Juanda Surabaya.

"Kita akan buat sub hub misalnya di Semarang, dan Solo. Jadi kalau masyarakat dari Semarang atau Solo mau ke Kualanamu Medan, ngga perlu (transit) ke Jakarta dulu. Sehingga ruang udara berkurang dan kapasitas longgar. Diharapkan kapasitas bisa meningkat 10 sampai 15 persen," jelas Budi dalam keterangannya, Jumat (7/7/2017)

Selain itu, dia juga menjelaskan bahwa akan mengoptimalkan penggunaan pesawat berbadan lebar (wide body) ke sejumlah bandara tujuan favorit pemudik.

Tidak hanya udara, di sektor laut, lanjut Budi, juga akan dioptimalkan penggunaan kapal Ro-Ro, yang pada tahun ini okupansinya sudah cukup baik yaitu sekitar 80 persen.

Ia mengatakan juga akan mengkaji kemungkinan untuk melonggarkan aturan terkait kepemilikan kapal untuk meningkatkan kapasitas kapal.

"Kita akan longgarkan aturan. Kalau dulu harus beli (kapal), sekarang bisa sewa. Atau kalau hari biasa banyak untuk angkut kendaraan, pas mudik bisa angkut orang. Jadi kapal bisa dimanfaatkan untuk logistik dan penumpang," tuturnya.

Sedangkan di sektor perkeretaapian, Menhub mengatakan akan mengoptimalkan sistem persinyalan kereta untuk mengurangi headway antar kereta sehingga dapat meningkatkan kapasitas perjalanan kereta.

"Kalau itu diperbaiki, bisa menaikan kapasitas penumpang kereta hingga kira-kira 20 persen. Untuk jangka panjangnya kita akan bangun medium speed train Jakarta - Surabaya," ungkapnya.

Sementara di sektor darat, Dikatakannya, Kemenhub melakukan revitalisasi angkutan bus, agar peminatnya kembali meningkat.

"Adanya insiden bus Rosalia pada mudik kali ini, jujur saja kita kecolongan. Seperti yang sudah saya katakan, ada sekitar 30 persen angkutan yang tidak laik dan saya sudah tegaskan pak polisi untuk tindak tegas bus yang tidak berstiker (belum dinyatakan laik)," ujarnya.

Selain upaya menambah kapasitas angkutan umum agar pemudik sepeda motor dapat beralih ke angkutan umum, Budi juga memiliki ide untuk menyediakan penyewaan sepeda motor di tempat tujuan yang dapat digunakan pemudik saat turun dari angkutan umum.

"Misalnya dari Jakarta ikut mudik gratis atau naik angkutan umum. Sampai daerah tujuan bisa menyewa sepeda motor. Upaya-upaya ini diharapkan pemudik sepeda motor akan pindah menggunakan angkutan umum. Insyaallah kalau angkutan umum semakin baik pasti akan pindah," tutup Budi Karya. (Yas)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya