Liputan6.com, Palangka Raya - Bank Indonesia (BI) mencatat penyaluran kredit sektor pertambangan di Kalimantan Tengah (Kalteng) hanya mencapai Rp 417 miliar pada Mei 2017. Hal itu lantaran anjloknya harga batu bara di pasar global.
Kepala Perwakilan BI Kalteng Wuryanto menuturkan, sektor pertambangan juga punya kualitas kredit paling rendah dibandingkan sektor lainnya yakni pertanian dan perdagangan.
"Kualitas pembiayaan kredit di sektor ini hanya mencapai 38,22 persen atau senilai Rp 417 miliar," ujar dia, seperti ditulis Sabtu (8/7/2017).
Advertisement
Angka ini tentu sangat jauh bila dibandingkan kredit pada sektor pertanian dan perdagangan pada Mei 2017. "Untuk kredit pada sektor pertanian mencapai 45,38 persen dengan nilai mencapai Rp 18,29 triliun, sedangkan perdagangan mencapai 13,52 persen dengan nilai Rp 5,44 triliun," tutur dia.
Baca Juga
Ia menuturkan, tingginya pertumbuhan kredit pada sektor-sektor tersebut karena sejalan dengan pertumbuhan di industri pengolahan yang cenderung tinggi pada beberapa waktu terakhir ini.
Kondisi ini menurut dia juga dipengaruhi oleh ada rencana pembangunan pabrik pengolahan crude palm oil atau minyak kelapa sawit (CPO) baru di beberapa perusahaan besar. Ini tentunya turut memberikan andil pada peningkatan kredit perbankan untuk sektor industri pengolahan.
"Dalam waktu dekat ini group raksasa Sinar Mas akan membangun pabrik pengolahan CPO di Kalteng sebanyak 3 unit yakni 2 unit di Kabupaten Gunung Mas dan 1 unit di Kabupaten Katingan," jelas dia.
Â
Â
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:
Â
Â
Â