Diminati Orang Kaya, Pertanian Diyakini Jadi Penggerak Ekonomi RI

Petani Indonesia mampu mengungguli petani Thailand dalam hal produksi padi.

oleh Septian Deny diperbarui 17 Jul 2017, 14:00 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2017, 14:00 WIB
kepahiang
Warga Kecamatan Tebat Karai Kabupaten Kepahiang Bengkulu terpaksa mengambil air di pematang sawah untuk kebutuhan sehari hari karena Pipa PDAM tidak mengaliri air sejak sepekan sebelum lebaran (Liputan6.com/Yuliardi Hardjo)

Liputan6.com, Jakarta Pertanian dinilai akan menjadi sektor yang mampu berkontribusi paling besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini mengingat sektor ini mampu menyerap hingga ratusan juta tenaga kerja.

Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian (Kementan) Hari Priyono mengatakan, sektor pertanian selama ini mampu menunjukkan konsistensinya. ‎Sektor ini mampu terus tumbuh positif meski dalam kondisi krisis ekonomi.

"Dalam kurun waktu perjalanan Indonesia, kita alami situasi krisis dan kritis. Saat sektor lain tumbuh negatif, pertanian selalu tumbuh positif. Tapi dari pengalaman kita, belum bisa yakinkan bahwa pertanian penggerak ekonomi nasional. Kita masih bertumpu pada sektor lain untuk tumbuhkan ekonomi," ujar dia di Kantor Kementan, Jakarta, Senin (17/7/2017).

Meski demikian, lanjut Hari, pihaknya yakin jika ke depannya pertanian bisa menjadi motor utama penggerak ekonomi nasional. Hingga saat ini, pertanian mampu menyerap 100 juta tenaga kerja.

"Kita harus yakin pertanian bisa jadi tumpuan penggerak ekonomi. Orang-orang kaya mana (di Indonesia) yang tidak punya bisnis di sektor pertanian. Di sisi lain, ada sekitar 100 juta jiwa masyarakat Indonesia pada sektor ini. Meski sektor yang seolah termarjinalkan, tetapi petani kita kuat. Mereka tidak sekolah, tapi bisa siapkan pangan bagi Indonesia," jelas dia.

Selain itu, petani Indonesia mampu mengungguli petani Thailand dalam hal produksi padi. Saat ini, rata-rata produksi padi Indonesia telah mencapai 5,5 ton per hektare (ha), sedangkan Thailand masih sekitar 3-4 ton per ha.

‎"Saat ini padi kita rata-rata 5,5 ton per ha, Thailand 3-4 ton per ha, yang katanya selalu mereka lebih maju dari kita," tandas dia.

Tonton video menarik berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya