Liputan6.com, Jakarta - Banyak orang yang masih ragu memiliki asuransi kesehatan. Salah satu alasannya karena manfaatnya tidak bisa langsung dirasakan, kecuali saat sakit. Berbeda dengan deposito atau investasi yang keuntungannya bisa dirasakan beberapa tahun kemudian.
Anggapan ini membuat orang tidak memasukan asuransi kesehatan sebagai prioritas utama. Padahal ada beberapa situasi yang membuat seseorang wajib memiliki asuransi kesehatan.
Advertisement
Baca Juga
Apa saja? Simak ulasannya seperti dikutip CekAja.com:
1. Keturunan penderita penyakit berat
Kalau Anda memiliki ibu, nenek, atau saudara perempuan yang terkena kanker payudara, maka risiko Anda didiagnosis kanker payudara pun cukup besar. Faktor keturunan ini juga berlaku bagi kanker jenis lain.
Tidak hanya kanker, diabetes pun bisa diderita karena faktor keturunan.
Setiap anak dengan orangtua diabetes berisiko 25 persen menderita diabetes. Bahkan bisa jadi diabetes menurun ke cucu atau melompat ke generasi berikutnya. Artinya, risiko akan selalu ada.
Pengobatan penyakit berat pastinya cukup mahal. Rata-rata biaya yang dikeluarkan pasien kanker bisa mencapai Rp 100 juta-Rp 150 juta per bulan.
2. Punya gaya hidup yang buruk
Jarang berolahraga, selau terpapar asap dan polusi, setiap hari stres karena terjebak macet, ditambah kualitas air yang buruk turut meningkatkan risiko terkena penyakit mematikan. Dengan memiliki asuransi kesehatan, setidaknya daftar stres tidak perlu ditambah oleh besarnya tagihan rumah sakit saat sakit.
Begitu pula kalau sejak lahir Anda punya profil tubuh tidak sehat ditambah punya hobi makan. Sangat besar risiko terkena obesitas, penyakit jantung, atau kolestrol.
Simak video menarik di bawah ini:
Selanjutnya
3. Langganan rumah sakit
Kalau sejak kecil Anda sudah sering bolak-balik rumah sakit, punya asuransi kesehatan sangat dianjurkan. Namun saat mengajukan asuransi, pihak asuransi akan mempelajari riwayat penyakit di masa lalu dan mungkin biaya premi yang harus dibayarkan akan lebih mahal (karena riwayat sakit yang cukup sering.
Meski demikian punya asuransi kesehatan tetap lebih menguntungkan daripada menggunakan kocek sendiri setiap berobat.
4. Hidup mandiri
Sewaktu masih ditanggung orangtua, Anda mungkin tidak perlu pusing memikirkan biaya pengobatan saat sakit. Tapi jika Anda telah dewasa dan memutuskan untuk hidup mandiri, Anda harus punya proteksi.
Sakit itu mahal.
Untuk Anda yang baru mulai bekerja, pasti berat rasanya kalau harus menggunakan uang tabungan yang sudah lama dikumpulkan untuk berobat.
Selanjutnya
5. Berstatus single parent
Jika Anda berstatus single parent sekaligus berperan sebagai pencari nafkah, asuransi kesehatan menjadi kewajiban. Sebagai single parent, beban kerja dan mengurus keluarga mungkin dua kali lipat lebih berat. Hal ini membuat Anda lebih rentan terhadap risiko kesehatan.
Dalam sebulan, mungkin Anda harus membagi pemasukan untuk biaya sekolah anak, tabungan pensiun, kebutuhan sehari-hari, dan lain-lain. Jika tidak memiliki asuransi kesehatan dan Anda atau anak jatuh sakit, pos-pos yang lain bisa terganggu.
6. Punya cicilan besar
Apa jadinya kalau Anda masih punya cicilan rumah/mobil sedangkan tiba-tiba divonis penyakit berat dan tidak punya asuransi kesehatan? Rumah atau mobil bisa disita karena gagal bayar. Selain disita, tabungan Anda juga mungkin terkuras demi biaya berobat yang mahal.
Tapi kalau punya asuransi kesehatan, Anda tidak perlu khawatir soal biaya pengobatan. Cicilan pun bisa tetap berjalan sesuai rencana.