Pembangunan Jaringan Gas Rumah Tangga Melambat, Ini Alasannya

Meski begitu, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) optimistis proyek tersebut selesai tepat waktu.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 26 Jul 2017, 14:22 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2017, 14:22 WIB
20160303- Pemerintah Akan Bangun 89 Ribu Jaringan Gas -Jakarta- Yoppy Renato
Petugas melakukan pengecekan meteran gas, Jakarta, Kamis (3/3/2016). Pemerintah berupaya mempercepat pembangunan jaringan gas rumah tangga. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta Lelang pembangunan jaringan gas rumah tangga dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2017 ‎mengalami keterlambatan. Meski begitu, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) optimistis proyek tersebut selesai tepat waktu.

‎Direktur Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Migas Kementerian ESDM Alimmudin Baso mengatakan, dalam APBN 2017 Kementerian ESDM akan membangun 57 ribu sambungan rumah tangga di 10 wilayah.

‎"2017 itu 57 ribuan, sekarang lagi berjalan di lapangan, kemarin kita lakukan mutual check, baseline dari proses mobilisasi peralatan, karena harus kerja gali-gali," kata Alimmudin, dalam forum diskusi untuk mengkaji lebih dalam mengenai proyek pembangunan Jaringan Gas (Jargas), di Jakarta, ‎Rabu (26/7/2017).

Menurut ‎Alimmudin, lelang pembangunan jaringan gas tersebut mengalami keterlambatan. Hal ini diakibatkan lelang yang molor dari jadwal, karena uang belanja proyek tersebut baru turun, sehingga pada April 2017 baru mendapat kontraktor pemenang lelang.

"Mereka kan terkontrak April, karena ada keterlambatan lelang, baru dapat pemenang di April," ucap Alimmudin.

Alimmudin mengungkapkan, meski mengalami keterlambatan dalam memulai pembangunan jaringan gas, tetapi pembangunan tetap bisa diselesaikan tepat waktu. Dia berharap kontraktor pemenang lelang bekerja dengan baik.

‎"Secara kontrak insya Allah. kita berharap mereka yg mendapatkan kontrak itu kerjanya bagus," tutup Alimmudin.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya